Surabaya (ANTARA News) - Mantan Wakil Presiden Try Sutrisno menilai meningkatkan kemampuan intelijen lebih penting daripada menyusun RUU Intelijen, karena fungsi intelijen lebih dibutuhkan bangsa dan negara.

"Kalau nggak ingin terdadak, kalau nggak ingin kecolongan, ya fungsi intelijen harus ditingkatkan, karena intelijen itu mata dan telinga dari negara. Kalau intelijen lumpuh, negara kita akan dimakan orang," katanya kepada ANTARA pada sebuah sarasehan nasional yang dihadiri Menko Polhukam Djoko Suyanto di Surabaya, Selasa.

Menurut Wapres ke-6 RI itu, fungsi intelijen harus ditingkatkan dengan dukungan dari masyarakat, karena intelijen yang didukung masyarakat akan lebih kuat.

"Soal kewenangan menangkap, saya kira itu soal teknis saja. Kalau teknis nggak usah dipersoalkan, serahkan kepada mereka yang membahasnya," kata Try.

Pernyataan Try senada dengan mantan Gubernur Jatim Basofi Sudirman yang pernah menjabat Kasdam Bukit Barisan (1986-1987).

"Yang penting itu, ya kemampuan intelijen yang harus lebih baik agar kita tidak kecolongan," katanya.

Sementara itu, tentang polemik pembahasan RUU Intelijen, Menko Polhukam Djoko Suyanto menegaskan bahwa hal itu sudah ada yang membahas.

"RUU Intelijen itu sudah dibahas, mari kita ikuti saja," katanya singkat.(*)

E011/C004

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011