Jayapura (ANTARA) - Asosiasi Kopi Indonesia Provinsi Papua menyebut Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI menjadi ajang promosi berbagai produk unggulan Papua, khususnya kopi khas Bumi Cenderawasih.
Ketua DPD Asosiasi Kopi Indonesia Provinsi Papua Andrew Bahabol dalam siaran persnya di Jayapura, Kamis, mengatakan potensi produk kopi yang dimiliki oleh Tanah Papua begitu besar, diprediksi bila dioptimalkan bisa mencapai hingga 10 ribu ton.
"Pasalnya, hal ini didukung dengan banyak lahan tanah subur yang berada wilayah di Papua yang dapat dipergunakan untuk menanam dua jenis komoditas produk kopi yakni robusta dan arabica," katanya.
Menurut Andrew, Papua berpotensi menghasilkan 10 ribu ton per tahun ketika panen, sehingga jika panen raya bisa menyediakan untuk banyak orang yang memesan.
"Terdapat dua wilayah di Kota Jayapura yang memiliki tanah subur yakni di wilayah Genyem dan Arso yang sangat cocok menjadi tempat penanaman kopi dengan jenis robusta," ujarnya.
Dia menjelaskan tanah pada kedua tempat tersebut memang subur dan kondisi alam mendukung, sehingga tanaman kopi dapat tumbuh subur dalam waktu yang relatif lebih cepat.
"Selain itu, di daerah Kabupaten Jayawijaya, Yahukimo, dan Dogiyai dapat ditanamkan dengan jenis kopi arabica, mengingat, wilayah tersebut sangat mendukung penanaman dengan jenis kopi tersebut," katanya lagi.
Dia menambahkan Wamena di Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Yahukimo, dan Moanemani di Kabupaten Dogiyai juga dapat ditanami kopi dengan jenis arabica.
Baca juga: Menyesap aroma arabika di sela PON Papua
Baca juga: Menpora: Menyesal kalau tidak menikmati kopi Papua
Baca juga: Ridwan Kamil siap bantu promosikan produk UMKM Papua
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021