Medan (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara Inspektur Jenderal Polisi Wisjnu Amat Sastro mengaku tidak takut terhadap perlawanan mafia judi, pembalakan liar, dan narkoba atas ketegasannya dalam memberantas kegiatan ilegal tersebut di daerah itu.
"Saya pertaruhkan jabatan saya, saya tidak pernah takut. Sudah jenderal untuk apa takut," katanya di Medan, Senin.
Kapolda mengatakan, komitmen untuk memberantas semua kegiatan ilegal di Sumut, khususnya judi, pembalakan liar (illegal logging), serta narkotika psikotropika dan bahan adiktif (narkoba) merupakan tanggung jawab sebagai penegak hukum.
Selain itu, Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro juga merasa berkewajiban menjalankan amanat itu sebagai putera daerah yang ingin membenahi kampung halamannya.
Menurut Kapolda, kuatnya komitmen untuk memberantas semua kegiatan ilegal karena berkaitan dengan kemaslahatan hidup orang banyak.
Ia mencontohkan praktik pembalakan liar yang berakibat pada kerusakan ekosistem sehingga suatu daerah rentan terhadap bencana alam.
Suatu daerah yang banyak mengalami praktik pembalakan liar, diperkirakan mudah mengalami bencana alam seperti banjir karena hutannya gundul dan tidak mampu lagi menahan air.
"Dulunya hutan bagus tetapi karena adanya pembalakan lir akhirnya gundul. Kalau banjir, jangan salahkan alam," katanya.
Kemudian, kata Kapolda, praktik perjudian juga harus diberantas karena semakin menyusahkan masyarakat dan dapat merusak pranata sosial.
"Tidak ada orang main judi jadi kaya, yang kaya hanya bandar," kata alumni Akademi Kepolisian Tahun 1978 itu.
Kapolda menjelaskan, seorang suami yang rajin bermain judi diperkirakan akan mengurangi uang belanja di rumah tangga sehingga isterinya susah mengatur menu makanan yang dapat memenuhi gizi anak.
"Gizi anak kurang, akhirnya bodoh," kata mantan Staf Ahli Kapolri Bidang Manajemen itu.
Namun, kata Kapolda, pihaknya menyadari jika upaya pemberantasan judi dan narkoba itu memerlukan keseriusan yang lebih disebabkan kalangan bandarnya juga cerdik dan pintar.
Salah satunya upaya yang akan dilakukan kalangan mafia tersebut adalah dengan menyuap anggota Polri dengan tawaran materi yang menggiurkan. "Ini yang kita libas," katanya. (I023/Z002/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011