Antrean kendaraan dari dua arah baik dari arah utara ke Surabaya atau dari selatan ke arah Pantura menuju Lamongan, diperkirakan mencapai panjang 20 kilo meter lebih.
"Antrean panjang seperti ini, sejak dua hari lalu," kata seorang warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Sidayu, Khubah (32).
Ia mengatakan, penyebab kemacetan karena adanya perbaikan jalan di jembatan Sembayat yang melintas di Bengawan Solo Kecamatan Bungah.
Dengan adanya perbaikan itu, kendaraan yang lewat harus berjalan satu persatu secara bergantian dari dari dua arah. Sementara, jumlah kendaraan yang lewat bertambah akibat jalur jalan raya di Bunder dan Gresik, tidak bisa dilewati akibat terendam banjir akibat meluapnya Kali Lamong.
Di jalur jalan raya dari arah Babat, Lamongan, menuju ke arah Gresik tersebut, luapan Kali Lamong meredam jalan raya di sejumlah titik dengan ketinggian mencapai 1 meter lebih.
"Sebagian besar bus jurusan Bojonegoro ke arah Surabaya banyak yang libur," kata seorang petugas terminal Rajekwesi Bojonegoro, Budi S.
ANTARA yang menyusuri jalur jalan raya pantura di Gresik, dari arah Lamongan menuju Gresik mulai Desa Sidomulyo, Kecamatan Sidayu, hingga masuk tol Manyar, membutuhkan waktu berkisar dua jam.
Antrean kendaraan berjalan merayap, dan berkali-kali harus berhenti untuk menunggu kendaraan dari arah yang berlawanan berjalan. Terutama setelah masuk jembatan Sembayat di Bengawan Solo yang sedang diperbaiki.
"Sebenarnya yang paling lancar dengan adanya banjir di jalan raya Bunder, Lamongan dan sekitarnya, bisa lewat jalur Mojokerto dan Jombang," jelas seorang petugas tol Manyar, Gresik.
Diperkirakan, macetnya jalur jalan raya di pantura Gresik tersebut, masih akan berlangsung beberapa hari, sebelum banjir akibat luapan Kali Lamong di Lamongan dan Gresik surut.
"Perbaikan jembatan Sembayat di Bengawan Solo itu sudah berlangsung sekitar sepekan lalu," jelas petugas tol itu.
(KR-SAS/K005/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011