Indeks Komposit Shanghai terangkat 1,15 persen atau 40,32 poin menjadi menetap di 3.532,79 poinShanghai (ANTARA) - Saham-saham China ditutup naik lebih dari satu persen pada perdagangan Kamis, melawan tren di saham Asia, karena investor mengambil saham sektor properti yang babak belur dipicu spekulasi bahwa Beijing akan melonggarkan kebijakan untuk mencegah keruntuhan di seluruh sektor.
Indikator utama Bursa Efek Shanghai (bursa utama China), Indeks Komposit Shanghai terangkat 1,15 persen atau 40,32 poin menjadi menetap di 3.532,79 poin, sedangkan indeks saham unggulan CSI300 terdongkrak 1,61 persen atau 77,46 poin menjadi berakhir di 4.898,65 poin.
Indeks real estat CSI300, yang melacak saham-saham properti unggulan, melonjak 9,0 persen di hari terbaiknya dalam hampir tujuh tahun. Indeks properti yang lebih luas melonjak 6,8 persen.
Investor menumpuk saham-saham properti, yang telah terpukul oleh pembatasan ketat pemerintah dan kesengsaraan utang China Evergrande Group, karena banyak sinyal positif baru-baru ini mendorong harapan untuk pelonggaran kebijakan.
Sebuah lembaga pemikir Dewan Negara China bertemu dengan asosiasi properti lokal dan lembaga keuangan di Guangzhou, media China melaporkan pada Kamis, beberapa hari setelah badan tersebut, yang membuat rekomendasi kebijakan, mengadakan pertemuan serupa dengan para pengembang dan bank di Shenzhen.
Pada Rabu (10/11/2021), Securities Times melaporkan beberapa perusahaan real estat mengungkapkan rencana untuk menerbitkan utang di pasar antar bank pada pertemuan dengan regulator pasar. Beberapa melihatnya sebagai tanda bahwa kondisi pembiayaan pengembang membaik.
Data menunjukkan kenaikan pinjaman hipotek (KPR) baru pada Oktober dan berita pada Kamis bahwa pemegang obligasi Evergrande menerima pembayaran kupon dari pengembang yang berutang juga membantu sentimen.
"China perlu melonggarkan pembatasan properti, karena industri ini sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi," kata Liam Zhou, pendiri rumah hedge fund Minority Asset Management yang berbasis di Shanghai.
Saham sektor perbankan juga naik di China dan Hong Kong karena meredanya kekhawatiran bahwa gagal bayar lebih lanjut oleh pengembang akan mengikis neraca bank.
Saham-saham pialang China juga naik tajam pada Kamis, karena investor bertaruh mereka akan mendapat manfaat dari peluncuran Bursa Efek Beijing dalam waktu dekat.
Baca juga: Saham Korsel ditutup rugi 2 hari beruntun, KOSPI tergerus 0,18 persen
Baca juga: Saham Jepang berakhir menguat, Indeks Nikkei terangkat 0,59 persen
Baca juga: Saham Australia ditutup jatuh, catat kerugian terbesar seminggu
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021