"Di Solo tidak ada yang mendukung atau menolak kubu Nurdin Halid. Solo sudah netral karena untuk kepengurusan Pengcab PSSI Solo telah dibekukan. Silakan menggelar kongres di Solo
Solo, (ANTARA News) - Ketua Pengcab PSSI Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menyatakan Solo siap menjadi tuan rumah Kongres PSSI, karena di daerah tersebut tidak memihak kubu Nurdin Halid maupun yang berseberangan.

"Di Solo tidak ada yang mendukung atau menolak kubu Nurdin Halid. Solo sudah netral karena untuk kepengurusan Pengcab PSSI Solo telah dibekukan. Silakan menggelar kongres di Solo," katanya di Solo, Senin, menanggapi dibatalkannya Kongres PSSI di Pekanbaru pada Sabtu (26/3) malam akibat terjadinya kekisruhan.

Dia mengatakan sudah waktunya tokoh-tokoh nasional sepak bola duduk bersama membicarakan membentuk Komite Penyelamat Sepak Bola Nasional (KPSN), dan setelah terbentuk tim tersebut baru merumuskan apa yang akan dilakukan KPSN.

"Komite penyelamat ini tidak serta merta mengambil alih kewenangan PSSI, tetapi harus menunggu berakhirnya kepengurusan Nurdin Halid yang akan habis masa baktinya tanggal 31 April 2011. Apabila ditunggu sampai masa berakhirnya kepengurusan tidak ada hasil, baru mengusulkan kepada Menpora untuk diadakan kongres luar biasa," katanya.

Pembenahan ini, katanya, harus mempunyai tujuan yang pasti yaitu untuk mengembalikan roh PSSI.

"Pada kongres luar bisa ini KPSN harus melibatkan semua Pengda dan Pengcab yang mempunyai hak suara dan hak bicara, termasuk klub Divisi I maupun Divisi Utama dan Liga Super," katanya.

Dengan kembalinya roh PSSI, katanya, setelah itu baru disusun statuta PSSI yang sebenarnya sesuai azas berdirinya PSSI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dan ketetapan Menteri Kehakiman Nomor 53 Tahun 1953.

"Kalau nasional sudah selamat baru bicara internasional. Perkara kita mendapatkan sanksi dari FIFA menurut saya tak ada persoalan. Karena sanksi itu merupakan peringatan untuk melakukan perbaikan," kata FX Hadi Rudyatmo yang juga Wakil Wali Kota Surakarta.

(U.J005)

Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2011