terkait dengan lokasi relokasi tersebut sepenuhnya akan ditentukan oleh Pemerintah Kota Batu, dan pemerintah desa setempat

Kota Batu, Jawa Timur (ANTARA) - Warga Kota Batu, Jawa Timur yang terdampak banjir bandang dan memiliki tempat tinggal di sekitar aliran sungai akan segera direlokasi agar tidak membahayakan keselamatan warga jika terjadi bencana.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Kota Batu, Jawa Timur, Kamis mengatakan bahwa pembangunan rumah di tempat-tempat relokasi tersebut, akan dilakukan oleh Kementerian PUPR.

"Saya minta masyarakat yang tinggal di bantaran ini, kita relokasi. Untuk yang relokasi, baik yang terkenda dampak kemarin, maupun karena tinggal di bantaran sungai, akan saya bikinkan rumah," kata Basuki.

Basuki menjelaskan, terkait dengan lokasi relokasi tersebut sepenuhnya akan ditentukan oleh Pemerintah Kota Batu, dan pemerintah desa setempat. Relokasi tersebut harus dilakukan karena menyangkut dengan keselamatan warga.

Menurutnya, selain melakukan relokasi rumah warga, Kementerian PUPR juga akan memperlebar alur sungai yang pada Kamis (4/11) menjadi aliran arus banjir bandang. Pelebaran alur sungai tersebut akan dilakukan kurang lebih sepanjang empat kilometer.

"Kami juga akan melebarkan alur sungai ini, kurang lebih sepanjang empat kilometer dari tempat kejadian hingga muara alur ini sampai ke Sungai Brantas," ujarnya.

Ia menambahkan, proses relokasi dan pelebaran alur sungai tersebut akan dilakukan secepatnya untuk mengantisipasi puncak musim hujan yang diperkirakan terjadi pada Januari-Februari. Hal tersebut harus dilakukan dengan cepat dan cermat demi keselamatan warga.
Baca juga: Kunjungi Kota Batu, Menteri PUPR tinjau penanganan banjir bandang
Baca juga: Dataran tinggi itu pun tak luput dari banjir bandang


"Mulai sekarang akan kita kerjakan, saya sudah perintahkan. Jadi tidak ada waktu lagi, kita mengejar puncak musim hujan yang diprediksi pada Januari-Februari nanti," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko menambahkan Pemerintah Kota Batu bersama pemerintah desa setempat akan segera menyiapkan lahan untuk relokasi warga yang tinggal di bantaran sungai.

Relokasi itu, rencananya akan menggunakan tanah kas desa. Saat ini tengah dipersiapkan segala regulasi terkait rencana relokasi bagi warga yang tinggal di bantaran sungai tersebut. Untuk pembangunan rumah-rumah di tempat relokasi itu, akan dilakukan oleh Kementerian PUPR.

"Saya akan berkoordinasi dengan camat dan kepala desa, untuk memakai sebagian lahan tanah kas desa untuk dijadikan tempat relokasi. Tempatnya juga masih berada di Desa Bulukerto," ujarnya.

Saat ini, Pemerintah Kota Batu segera melakukan rapat bersama seluruh pemangku kepentingan terkait rencana relokasi warga yang terdampak banjir bandang, dan tinggal di wilayah bantaran sungai tersebut.

"Setelah ini akan segera kami rapatkan," katanya.

Banjir bandang yang terjadi di wilayah Kota Batu pada Kamis (4/11) menyebabkan tujuh orang meninggal dunia akibat terseret arus atau tertimbun material banjir. Sementara tujuh lainnya ditemukan dalam kondisi selamat.

Selain itu, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu menyatakan ada 51 rumah rusak dan delapan diantaranya hanyut terbawa arus banjir bandang yang terjadi kurang lebih pukul 15.00 WIB itu.

Selain itu, 32 rumah lainnya terendam lumpur akibat bencana banjir bandang tersebut. Banjir bandang juga menyebabkan sebanyak 124 keluarga terdampak. Kemudian 46 kendaraan roda dua dan 11 kendaraan roda empat mengalami kerusakan.
Baca juga: Cerita pilu korban banjir bandang di Kota Wisata Batu
Baca juga: BNPB: Banjir bandang Kota Batu disebabkan hancurnya bendung alam

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021