Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengaku belum memilih juru bicara kepresidenan untuk menggantikan Fadjroel Rachman yang telah ditunjuk menjadi Duta Besar RI untuk Kazakhstan, merangkap Republik Tajikistan.
'Belum, diri sendiri saja," kata Presiden Jokowi usai menghadiri HUT Ke-10 Partai NasDem, di Akademi Bela Negara NasDem, Jakarta, Kamis.
Fadjroel Rachman menjadi Jubir Presiden dan Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi selama dua tahun sejak 2019-2021, sebelum akhirnya ditetapkan menjadi Duta Besar RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan.
Baca juga: Presiden Jokowi tekankan pentingnya stabilitas politik
Baca juga: Presiden tak ingin rakyat Indonesia miliki mentalitas inferior
Selain Fadjroel, terdapat beberapa staf khusus Presiden yang kerap memberikan pernyataan publik untuk menjelaskan kebijakan pemerintah. Fadjroel sebelumnya menyampaikan bahwa Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Arif Budimanta, Staf Khusus Presiden Bidang Hukum Dini Purwono, hingga Staf Khusus Presiden Bidang Sosial Angkie Yudistia, juga bertugas sebagai penyambung lidah atau mewakili Presiden guna memberikan keterangan publik.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin pada 25 Oktober 2021 mengatakan belum ada arahan dari Presiden Jokowi mengenai juru bicara. Selain itu, di Istana Kepresidenan sudah terdapat Menteri Sekretaris Negara, Sekretaris Kabinet, dan KSP.
"Sampai saat ini belum ada arahan Presiden. Selain itu di Istana sudah ada Menteri Sekretaris Negara, Sekretaris Kabinet, dan KSP,” ujar Bey saat itu.
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021