'Mataram Pearl' kita gelar di Mataram Craft Center (MCC) Sekarbela yang menjadi pusat pengjarin mutiara di Mataram
Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, akan menggelar pameran khusus kerajinan mutiara yang dikemas dalam "Mataram Pearl" pada 17-20 November 2021, untuk menyambut ajang balap motor dunia World Superbike (WSBK) di Sirkuit Pertamina Mandalika.
"'Mataram Pearl' kita gelar di Mataram Craft Center (MCC) Sekarbela yang menjadi pusat pengjarin mutiara di Mataram," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Kamis.
Menurutnya, untuk kegiatan ini akan dilibatkan sebanyak 25 pengrajin mutiara se-Kota Mataram, meskipun sebenarnya banyak perajin mutiara di Pulau Lombok yang ingin ikut serta.
"Tapi karena waktunya sudah sempit, kita coba skala Kota Mataram dulu. Ke depan kita siapkan kegiatan lebih besar dan persiapan optimal," katanya.
Menurutnya, "Mataram Pearl" digelar di bagian luar MCC, namun untuk kegiatan lelang dilaksanakan pada lantai dua.
Diharapkan, melalui kegiatan ini para pengrajin mutiara bisa membuka jaringan lebih luas, sehingga dapat meningkatkan transaksi pembelian yang selama ini sempat turun akibat pandemi COVID-19.
"Karena itu, kami berharap para pengrajin mutiara bisa memanfaatkan ajang 'Mataram Pearl' dengan optimal," katanya.
Ketua Asosiasi Persatuan Pedagang dan Pengrajin Mutiara Lombok Nusa Tenggara Barat H Fauzi di Kota Mataram, sebelumnya mengatakan, awal terjadi pandemi COVID-19 tahun 2020, transaksi penjualan mutiara bisa dikatakan hampir tidak ada bahkan semua pengrajin vakum,.
"Alhamdulillah, awal tahun 2021, pengjarin mulai menggeliat dan transaksi penjualan mutiara mulai meningkat," katanya.
Menurutnya, kenaikan transaksi penjualan mutiara saat itu mencapai 40-50 persen merupakan transaksi dari penjualan secara "online", dengan jenis hasil kerajinan yang banyak dipesan adalah konektor masker.
Sedangkan, transaksi dari penjualan "offline" dalam satu bulan terakhir pada awal 2021, mulai kelihatan sekitar 10-15 persen.
Artinya, kata Fauzi, wisatawan yang datang berkunjung dan berbelanja mutiara secara langsung ke showroom dan pengrajin selama pandemi COVID-19, relatif kecil jika dibandingkan kondisi sebelum pandemi.
"Terkait dengan itu, besar harapan kami setelah pusat kerajinan mutiara, emas dan perak di MCC Sekarbela beroperasional bisa memberi kemudahan akses wisatawan pengunjung dan melakukan transaksi kepada sejumlah pedagang yang ada di MCC," katanya.
Baca juga: Kerajinan perhiasan Indonesia dipamerkan di Singapura
Baca juga: UMKM perkenalkan Rumah Lumbung Sasak melalui produk perhiasan
Baca juga: Pusat kerajinan mutiara Mataram segera operasional sambut MotoGP
Pewarta: Nirkomala
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021