Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Senin pagi terkoreksi tipis sebesar 1 poin menjadi Rp8.714 dibanding pada posisi sebelumnya Rp8.712.

Pengamat pasar uang Lana Soelistianingsih di Jakarta, Senin, mengatakan, setelah mengalami penguatan signifikan pada nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, saat ini rupiah mengalami posisi jenuh dan bergerak dalam kisaran sempit.

"Nilai tukar rupiah masih berada dalam posisi stabil pelemahannya tidak signifikan," katanya.

Ia menambahkan, sentimen di pasar Asia masih cukup positif, termasuk ke pasar Indonesia seiring dengan masih masuknya dana asing ke dalam negeri.

Data Debt Management Office (DMO) menunjukkan pada perdagangan 24 Maret lalu, ada kenaikan dana asing untuk membeli Surat Utang Negara (SUN) sebesar Rp4 triliun, sehingga total kepemilikan asing pada SUN yang diperdagangkan menjadi Rp208,99 triliun (atau hampir 31 persen dari total SUN).

Posisi itu nyaris menyamai kepemilikan perbankan pada SUN yang mencapai Rp227,91 triliun (mencapai 33,8% dari total SUN).

"Di satu sisi kepemilikan asing yang meningkat ini mengindikasikan SUN menjadi alternatif investasi global yang secara tidak langsung juga mengindikasikan fundamental ekonomi Indonesia yang semakin dipercaya," katanya.

Namun, lanjut dia, di sisi lain kepemilikan asing yang meningkat ini juga menimbulkan potensi kerentanan dan risiko arus pembalikan yang cukup berbahaya ketika ada suatu gejolak eksternal yang bisa berdampak terhadap pasar Indonesia.

"Dalam jangka pendek ini investor global belum melakukan perubahan portofolio apakah akan keluar dari pasar Asia ataukah justru menambah portofolionya pada negara non Jepang, sebagai substitusi jangka pendek termasuk ke pasar Indonesia," katanya.
(ZMF)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011