Tunis (ANTARA News/Reuters) - Stasiun televisi negara Libya, Ahad (27/3), menyiarkan tayangan langsung mengenai Muamar Gaddafi, yang berada di mobilnya di kompleksnya di Tripoli --tempat ratusan pendukung mengibarkan bendera hijau dan meneriakkan slogan.
Gaddafi tak bisa dilihat di dalam mobil warna putih, tapi stasiun televisi tersebut menyatakan pemimpin Libya itu berada di dalamnya.
Tayangan singkat tersebut memperlihatkan beberapa pengawal mendorong pendukung agar mereka tidak terlalu dekat dengan mobil itu.
Gaddafi belum memperlihatkan diri di televisi sejak ia berpidato pada Selasa (22/3).
Pasukan pemrotes di Libya, Ahad, mendesak ke arah barat untuk merebut kembali sejumlah kota kecil dari pasukan pro-Gaddafi saat mereka mundur akibat tekanan dari serangan udara Barat.
Pemrotes Libya mendesak ke arah barat menuju Tripoli, setelah mereka mendapat peluang pada Ahad dan gerakan mereka ke arah Sirte kian kuat sementara kota kelahiran Gaddafi digempur oleh serangan udara koalisi.
Pengejaran pemrotes terhadap pasukan Gaddafi membuat mereka menguasai kembali kota kecil penting penghasil minyak, Ras Lanuf, dan mereka bergerak terus ke arah Nofilia sementara kota kelahiran Gaddafi, Sirte, berjarak 100 kilometer lagi.
Dua suara ledakan keras terdengar pada Ahad, sekitar pukul 18:00 GMT (Senin, pukul 02:00 WIB), di Sirte, saat beberapa pesawat terbang di atas kota tersebut. Sementara itu di ibukota Libya, Tripoli, suara ledakan dan tembakan senjata anti-pesawat juga dilaporkan terdengar.
Tak lama setelah ledakan di Sirte, stasiun televisi Libya mengkonfirmasi kota itu telah jadi sasaran serangan udara, seperti yang telah dialami oleh Tripoli.
Beberapa saksi mata di ibukota Libya mengatakan serangan udara ditujukan terhadap jalan menuju bandar udara 10 kilometer di luar kota tersebut, serta permukiman Ain Zara di pinggir timurnya.
Tampaknya senjata anti-pesawat tak beraksi di Sirte, sasaran berikutnya pasukan pemrotes saat mereka melanjutkan gerakan mereka menuju Tripoli. (C003/A011/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011