menganalisis respons regional terhadap pandemi pada tingkat kota

Jakarta (ANTARA) - DKI Jakarta menempati peringkat ke-47 dari 50 besar kota di dunia dengan total skor 51,43 soal respons penanganan pandemi COVID-19 berdasarkan kajian khusus dari badan dari bagian konsorsium internasional non-profit dan komersial, Deep Knowledge Analytics (DKA).

"Fokus primer dari laporan adalah menganalisis respons regional terhadap pandemi pada tingkat kota," demikian kajian DKA dalam laporan yang dipantau di Jakarta, Kamis.

DKA menjelaskan hasil dari kajian itu berdasarkan data yang dikumpulkan hingga September 2021 dalam analisis yang bertajuk COVID-19 City Safety Ranking pada kuartal II-2021.

Adapun tolok ukur dalam menganalisis respons kota dalam penanganan pandemi COVID-19 itu adalah terkait vaksinasi, ekonomi, pencegahan, tata kelola pemerintahan dan keamanan.

DKA menjelaskan dalam analisis tersebut menggunakan total 8.000 data dengan mengaplikasikan kerangka analisis yang disusun menggunakan 114 indikator baik kualitatif dan kuantitatif, kemudian diklasifikasikan menjadi lima kategori yang diterapkan 72 kota di dunia.

Lalu, dari 72 kota itu mengerucut menjadi 50 besar kota di dunia dengan skor tertinggi.

Dari hasil kajian untuk 50 kota besar itu, untuk indikator ketahanan ekonomi, Jakarta memiliki nilai 11,05.

Kemudian, nilai untuk efisiensi pemerintah mencapai 10,61, manajemen kesehatan 9,17, efisiensi karantina mencapai 12,81 dan vaksinasi 7,78.

Berada di atas Jakarta yakni Manila di peringkat 45, Kuala Lumpur peringkat 41.

Sedangkan peringkat pertama diduduki Abu Dhabi dengan total skor 73,16 dan satu-satunya negara di ASEAN yang berada di lima besar adalah Singapura di peringkat kedua dengan skor 71,69.

Baca juga: Tren kenaikan COVID-19 terjadi di 43 wilayah Jawa-Bali dan Jakarta
Baca juga: Tertinggi Jakarta, kasus positif COVID-19 bertambah 444 kasus

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021