Merak (ANTARA News) - PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, Banten, mengoperasikan sebanyak 22 kapal roll on roll off (Roro) untuk mengatasi kemacetan lalu lintas lantaran terbatasnya kapal penyeberangan dari dan ke Pulau Jawa-Sumatera..
"Hari ini PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, mengoperasikan sebanyak 22 kapal saja," kata Sekretaris Perusahaan PT ASDP Indonesia Ferry Pusat di Jakarta, Christine Hutabarat, Minggu.
Ia mengatakan, selama ini antrean truk di dalam Tol Merak mulai berkurang karena sejak pagi kendaraan berjalan lancar menyeberang ke Bakauheni.
"Saat ini diperkirakan panjang antrean truk hanya dua kilometer, dan tidak seperti hari sebelumnya mencapai delapan kilometer," katanya.
Sementara itu, salah seorang sopir truk ekspedisi angkutan rotan, Kodir (50), mengaku bahwa antrean di dalam jalan layang Cikuasa Atas, Merak, masih terjadi.
Menurut dia, antrean truk dikarenakan pihak ASDP tidak bisa mengimbangi volume kendaraan yang hendak menyeberang ke Bakauheni, Lampung dari Pelabuhan Merak.
"Saya dengar ASDP mendapatkan kapal bantuan untuk mengangkut kendaraan truk yang hendak menyeberang, tapi karena jumlah volume kendaraan yang datang lebih banyak, maka antrean tidak dapat dihindarkan," katanya menjelaskan.
Ia menyebutkan, antrean truk akan terus terjadi sepanjang akhir pekan jika pemerintah tidak segera menangani secara serius.
"Kalau ini tidak ada langkah nyata dari pihak ASDP, tentu akan berdampak buruk terhadap pelayanan pemerintah," ujarnya.
Begitu pula seorang sopir truk, Munawar (45), mengatakan, dirinya akan membawa permasalahan kemacetan ini kepada Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).
"Kalau setiap akan menyeberang, selalu antre dan menunggu berhari-hari, tentu kami sangat dirugikan, dan akan kami bawa persoalan ini sampai ke YLKI," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011