Jayapura (ANTARA) - Atlet yang pernah tampil di Paralimpiade atau lebih dikenal dengan sebutan paralimpian menunjukkan taji dalam pertandingan tenis meja Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua.
Pemain elite seperti David Jacobs, Komet Akbar, dan Adyos Astan yang tampil di Paralimpiade Tokyo 2020 tak terbendung dengan mengalahkan semua lawan pertandingan hari pertama kelas elite di Istora Papua Bangkit, Kabupaten Jayapura, Rabu.
David Jacobs mengawali pertandingan dengan mudah pada babak penyisihan grup T10-1 yang berlangsung pukul 20:00 WIB. Dia meraih kemenangan mudah atas Dedi Damhudi wakil Gorontalo dengan skor 3-0 (11-4, 11-4, 11-1).
Hasil ini membawa wakil DKI Jakarta itu menempati puncak klasemen sementara grup T10-1. Jacobs bakal melanjutkan perjuangannya di fase grup berhadapan dengan wakil Papua Ramli Saleh pada Kamis (11/11) pukul 09:00 WIB.
Baca juga: Adyos Astan berharap atlet baru potensial lahir di Peparnas Papua
Baca juga: Adyos Astan tegaskan status paralimpian dengan juara di Peparnas Papua
Sementara itu, Komet Akbar yang juga bernaung di kontingen DKI Jakarta dengan mudah melewati laga pertama babak penyisihan grup T10-6 dengan mengalahkan Suripno asal Sulawesi Selatan dengan skor 3-0 (11-4, 11-1, 11-2).
Komet akan melanjutkan pertandingan pada Kamis (11/11) berhadapan dengan A Takdir asal Sumaterta Selatan.
Adapun Adyos Astan keluar sebagai juara kelas T4 di Peparnas Papua. Dia melakoni empat pertandingan dengan mudah.
Pada babak penyisihan, Adyos tergabung di Grup T4-1 dan mengalahkan dua atlet lainnya yakni Sunarto dari DI Yogyakarta dengan skor 3-0 (11-4, 11-3, 11-5) dan Andi dari Bangka Belitung, 3-0 (11-3, 11-1, 11-1).
Kemudian pada semifinal, Dia menyingkirkan wakil Sumatra Utara Sofyan dengan skor 3-0 (11-3, 11-2, 11,6). Adapun pada partai puncak, Adyos mengalahkan atlet asal Jawa Barat Yayang dengan skor 3-1 (13-11, 11-5, 12-15, 11-6).
Baca juga: David Jacobs: Olahraga disabilitas makin populer
Baca juga: Atlet elite tenis meja bergeliat di Peparnas Papua
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021