Jakarta (ANTARA) - Huawei Indonesia dianugerahi penghargaan utama di AI Summit 2021 dan diakui sebagai Leading Tech & Cloud Company atas kontribusinya dalam mendorong perkembangan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di Nusantara.
Teknologi kecerdasan buatan diyakini menjadi solusi pemulihan serta pertumbuhan sosioekonomi secara masif, termasuk di Indonesia. Kegunaannya beragam dan dibutuhkan di bermacam aspek manajemen bisnis serta inovasi, semisal pemerintahan, layanan publik, layanan keuangan, kesehatan, pendidikan, pertanian, pertahanan, transportasi, hingga maritim dan perikanan.
Kepala BRIN Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc. menyampaikan apresiasi yang tinggi atas komitmen Huawei Indonesia dalam mendukung serta berkontribusi terhadap realisasi Strategi Nasional (Stranas) AI dan penguatan peran AI untuk meraih sejumlah capaian penting nasional.
Baca juga: Huawei-ASEAN Foundation teken MoU dorong kemajuan talenta digital
“Kami menghargai dan mengapresiasi dukungan Huawei, dalam mendukung visi pemerintah terutama untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maju berbasis riset dan inovasi yang selaras dengan visi-misi Stranas AI,” tuturnya, dalam siaran pers hari ini.
Lebih lanjut, Dr. Handoko mengungkapkan bahwa AI akan dimanfaatkan untuk menyelesaikan beberapa tantangan di lima area prioritas demi mengamankan masa depan Indonesia.
Kelima area prioritas yang dimaksud adalah layanan kesehatan, perampingan birokrasi, pendidikan dan riset, keamanan pangan, serta mobilitas, transportasi, dan smart city.
Mengingat masing-masing area tersebut merupakan komponen yang wajib dimiliki agar Indonesia dapat menyandang status negara maju, kekuatan AI untuk mengotomatisasi berbagai pekerjaan manual dan menganalisis data dengan volume yang sekian besar patut digunakan secara maksimal.
“Kami di BRIN berharap Huawei Indonesia akan meningkatkan perannya dalam mendukung optimalisasi pengaplikasian teknologi AI di berbagai bidang strategis,” pesan Dr. Handoko.
Baca juga: Teknologi digital pererat hubungan diplomatik Indonesia-China
Ketua Umum Kolaborasi Riset dan Inovasi Nasional (KORIKA) Dr. Ir. Hammam Riza, M.Sc. IPU menyampaikan, setidaknya ada empat tantangan penghambat laju adopsi AI, antara lain kesiapan tenaga kerja dan talenta digital, kesiapan regulasi penggunaan AI secara etis dan bertanggung jawab, kesiapan infrastruktur teknologi dan data, serta kesiapan industri serta sektor publik.
“Di ambang digitalisasi perekonomian Indonesia secara masif, kita perlu bersama-sama memastikan bahwa ekosistem sudah cukup matang untuk menyambut berbagai inovasi yang bisa dimunculkan teknologi AI," kata dia.
"Keterlibatan Huawei Indonesia sangat kami apresiasi, termasuk dalam mengadakan penilaian yang sangat krusial untuk mengetahui letak strategis kita dalam gambaran besar peta jalan Stranas AI. Dengan bergandengan tangan, niscaya kita akan mencapai pertumbuhan ekonomi digital dan peningkatan taraf hidup bagi seluruh masyarakat,” kata Dr. Ir. Riza.
Chief Strategy Officer Huawei Cloud, Joy Huang menegaskan bahwa Huawei telah berkomitmen menghadirkan serta mengontribusikan teknologi-teknologi termutakhir kepada berbagai sektor di Indonesia.
Baca juga: Huawei dianugerahi penghargaan atas kontribusi selama pandemi
Huawei percaya bahwa pengadopsian teknologi digital termutakhir, termasuk teknologi AI, menjadi landasan yang kritikal dalam memacu lahirnya inovasi-inovasi berbasis riset yang diperlukan oleh setiap negara dan bangsa yang memiliki visi menjadi pemimpin global di era digital, seperti Indonesia.
“Apresiasi yang tinggi kami sampaikan kepada BRIN dan KORIKA yang telah membuka pintu bagi Huawei untuk turut berkontribusi menghadirkan teknologi yang kami kembangkan berikut program penataran talenta digital untuk mendukung pengembangan ekosistem AI di Indonesia," kata Joy Huang.
"Kami akan terus melanjutkan komitmen dan kontribusi Huawei Indonesia melalui penyediaan teknologi, serta kegiatan-kegiatan alih pengetahuan dan akselerator kewirausahaan. Di kalangan pemerintah sendiri, Huawei bukan hanya akan terus bekerja sama dengan BRIN dan KORIKA, melainkan juga dengan segenap instansi pemerintah untuk meningkatkan keahlian di bidang AI, khususnya terkait penerapan sistem pemerintah berbasis elektronik (SPBE),” ucapnya.
Sebagai bentuk penegasan dukungan Huawei untuk pengembangan teknologi AI di Indonesia lewat sinergi multiple helix dengan berbagai pemangku kepentingan, Huawei Indonesia juga menggelar rangkaian kegiatan belajar bersama dengan BRIN dan KORIKA yang menggunakan solusi AI yang dikembangkan Huawei. Harapannya, lewat kegiatan ini, dapat tercipta solusi AI lokal yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.
Baca juga: Huawei Seeds for the Future 2021 kembali dihelat 8-15 November
Baca juga: Digital Talent Scholarship upaya siapkan talenta digital nasional
Baca juga: Huawei ICT Competition lahirkan SDM digital berdaya saing global
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021