Jakarta (ANTARA News) - Perwakilan Badan Sepak Bola Dunia (FIFA) Frank Van Hattum sudah meninggalkan Pekanbaru, Riau, Sabtu malam, menyusul dibatalkannya Kongres PSSI.

Pembatalan kongres sendiri dilakukan oleh Sekjen PSSI Nugraha Besoes yang mengaku sebelumnya telah melakukan rapat mendadak dengan perwakilan FIFA, AFC, serta seluruh anggota EXCO PSSI di Bandara Pekanbaru.

"Setelah berbicara dengan wakil FIFA, Frank Van Hattum dan wakil AFC JC Mutiah, kami sepakat membatalkan pelaksanaan kongres. Di mata FIFA ini bukan lagi soal keamanan, namun sudah menyangkut masalah keselamatan," kata Nugraha.

Menurut dia, pertemuan itu berlangsung di Bandara Syarif Kasim II sekitar pukul 20.15 WIB.

Dalam jumpa pers Sekjen didampingi Ketua Panitia Kongres PSSI Indra Mukhlis Adnan dan sejumlah pengurus lainnya di Hotel Arya Duta Pekan Baru.

Menurut Indra Mukhlis, pihaknya sudah berkoordinasi dengan FIFA mengenai situasi yang berkembang di Pekan Baru yang dinilainya tidak kondusif, sehingga FIFA sepakat bahwa Kongres ditunda.

Indra mengatakan tidak berani menjamin keamanan para peserta sehingga memutuskan untuk membatalkan Kongres, meski ia sendiri mengaku belum meminta pertimbangan kepada aparat keamanan mengenai situasi di Pekan Baru.

"Kami menggelar kongres dengan harapan agar segala masalah di tubuh PSSI bisa dituntaskan di Riau dengan cara berbudaya," katanya.

Namun, kata Indra, atas saran FIFA pihaknya tidak berani meneruskan kongres karena kondisi di lokasi tidak memungkinkan. "Saya minta agar kongres ini batal dan dikembalikan kepada PSSI. Kami sebagai pengprov PSSI Riau angkat tangan. Sejak awal memang sudah tampak tak ada silaturahmi yang baik, diantara peserta, apalagi menyangkut keamanan peserta," ujarnya.

Nugraha Besoes menyatakan tidak ingin terjadi keonaran, kerusuhan, atau pun kericuhan di Pekan Baru yang pada PON mendatang akan menjadi tuan rumah, oleh karenanya ia sepakat Kongres dibatalkan.

Ini menyangkut citra Pekan Baru yang akan menjadi tuan rumah PON mendatang, dan PSSI lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, kata Nugraha Besoes.

(ANTARA/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011