Sukabumi (ANTARA News) - Pengiriman uang dari Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di kawasan Timur Tengah ke Sukabumi, Jawa Barat meningkat setiap tahunnya dan tidak terpengaruh konflik yang sedang terjadi di beberapa negara Jazirah Arab.
Menurut Kepala Kantor Pos Sukabumi, Abdi Rizal dibandingkan pada tahun lalu pada Januari dan Februari angka transaksi atau pengiriman uang dari luar negeri khususnya dari negara-negara Arab meningkat sekitar 10-15 persen.
"Konflik yang terjadi di Timur Tengah ternyata tidak menyurutkan warga Sukabumi untuk pergi menjadi TKI ke negara Arab, ini dilihat dari hasil transaksi setiap bulan yang terus bertambah," kata Rizal, Sabtu.
Ia merinci, pada Januari 2010 jumlah transaksi mencapai 9.987 tetapi untuk Januari tahun ini mencapai 11.961 transaksi dan untuk Februari 2010 jumlah transaksi 10.017 kali dan tahun ini mencapai 12.683 kali terjadi transaksi. Kenaikannya berkisar 10-15 persen setiap tahunnya, ujarnya.
Rizal menuturkan, kebanyakan warga Sukabumi yang bekerja di Timur Tengah memilih negara Arab Saudi dan bukan daerah konflik seperti Libya, Bahrain, Mesir dan lain-lain. Walaupun ada yang bekerja di negara itu jumlahnya hanya sedikit. "Hampir 80 persen TKI asal Sukabumi memilih Timur Tengah dan sisanya memilih negara Asia lainnya," tuturnya.
Pihaknya memprediksi, pada tahun ini jumlah transaksi akan terus bertambah setiap bulannya dan puncaknya pada masuk Ramadhan dan menjelang Idul Fitri. "Biasanya jumlah transaksi pada hari besar agama Islam itu jumlah pengiriman uang dari TKI di Timur Tengah naik hingga 30-40 persen dibanding bulan-bulan biasanya," ujarnya.
Rizal menegaskan, pihaknya akan memecat pegawainya jika diketahui telah memotong uang kiriman dari TKI. Selain itu, pihaknya juga mengimbau agar dalam pencairan uangnya tidak disertai dengan jasa calo. "Kami bisa saja memecat karyawan kami jika ketahuan memotong uang TKI," tegasnya.(*)
***2***
(T.KR-ADR/C/S004/S004) 26-03-2011 13:38:04
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011