Gorontalo (ANTARA News) - Ketua Komisi Yudisial, Eman Suparman menilai 80 persen hakim yang ada di Indonesia, masih berperilaku baik dalam menjalankan tugasnya.
"Artinya hakim nakal yang terlibat suap dan tidak independen hanya sebesar 20 persen," ujarnya di Gorontalo, Sabtu.
Menurutnya, hakim-hakim yang terindikasi dan terbukti disuap selama ini hanya berada di kota-kota besar.
Meski banyak masyarakat yang menyoroti ketidakadilan hakim, namun Eman menyatakan hal itu tergantung pada sudut pandang yang digunakan.
Ia mencontohkan, kasus Gayus yang hanya divonis 3,5 tahun penjara oleh hakim sehingga banyak menuai protes dari berbagai kalangan.
"Mungkin saja hakim sudah adil dengan melihat fakta dan bukti yang ada.Apalagi yang dituduhkan kepada Gayus hanya 700 juta rupiah. Kalau seandainya divonis maksimal, bagaimana yang korupsinya ratusan juta atau miliaran?," jelasnya.
Ia menambahkan, dalam memvonis seseorang, tak ada satupun orang yang bisa mengintervensi, sehingga hakim mandiri dalam memutuskan perkara.
Meski demikian, ia tak menampik posisi hakim sarat dengan bujukan suap berupa kekuasaan dan uang.
"Tapi saya yakin sekali masih banyak hakim yang selalu taat pada kode etik mereka," tukasnya.(*)
(T.D015/M031)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011