London (ANTRA News) - Keindahan dan keragaman kain batik yang dikenal sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia berhasil memukau istri pejabat tinggi negara bagian Hessen dan istri korps perwakilan konsuler di Frankfurt,Jerman.
Dalam Ladies Luncheon Frankfurt Consular Corps yang diselenggarakan di Wisma Indonesia atas kerja sama KJRI Frankfurt dan Dharma Wanita Persatuan KJRI Frankfurt itu juga diperkenalkan kuliner khas Indonesia, ujar Sekretaris Satu Fungsi Pensosbud KJRI Frankfurt, Ernest Hadinoto kepada koresponden Antara London, Sabtu.
Ernest Hadinoto menjelaskan dalam acara tersebut ditampilkan tarian Topeng Gong dari Betawi yang dibawakan oleh dua mahasiswi Indonesia yang sedang menempuh pendidikannya di Jerman.
Ketua Dharma Wanita Persatuan KJRI Frankfurt, Ermita Mariani, dalam membuka acara menyatakan bahwa batik merupakan seni tradisional Indonesia yang telah diakui UNESCO sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Cultural Heritage of Humanity pada Oktober 2009.
"Kain batik tidak hanya terbatas dipakai pada acara resmi tetapi juga dirancang untuk digunakan dalam berbagai kesempatan, mulai dari pakaian kerja sampai pada gaun malam," ujarnya.
Ermita Mariani menjelaskan batik juga digunakan untuk selendang, taplak meja dan hiasan lainnya. Batik sengaja dipilih untuk diperkenalkan sebagai bentuk nyata keinginan Indonesia berbagi pengetahuan mengenai warisan budaya asal Indonesia yang telah diakui UNESCO" tuturnya.
Seorang warga negara Jerman pecinta dan kolektor batik, Annegret Haake yang memiliki pengetahuan dan pengalaman luas mengenai seni budaya batik Indonesia tampil sebagai pembicara untuk memperkenalkan sejarah budaya batik di Indonesia, proses pembuatan batik serta pengalaman pribadi di Indonesia berkaitan dengan seni batik.
Selain memuji hidangan pembuka dan utama yang disajikan berupa Soto Kudus, Dendeng Balado, Pepes Ikan, Sate Ayam lengkap dengan rempeyek kacang, para tamu juga dengan antusias mencoba dan menikmati beragam penganan khas Indonesia seperti ketan bumbu serundeng, tahu isi, naga sari dan es teler.
Disela-sela acara makan siang, para tamu juga dapat menikmati pameran kerajinan tangan dari Indonesia seperti perhiasan mutiara dan kain ikat dari Lombok.
Dipenghujung acara, para hadirin dipukau oleh workshop cara membuat batik dimana mereka mendapatkan kesempatan untuk belajar dan langsung mempraktikkan teknik pembuatan batik dengan canting, lilin dan pewarna.
"Saya sangat terpesona dengan keindahan dan tehnik pembuatan batik tulis Indonesia," ujar Maria Cecilia Jimenez Espinosa, salah seorang undangan yang berasal dari Chile ketika mencoba langsung menggambar bunga dengan canting di atas kain.
Perempuan yang juga adalah seorang seniman lukis porcelain tersebut lebih jauh menyampaikan bahwa membuat Batik tulis ternyata membutuhkan keahlian dan kesabaran yang luar biasa. Dengan mencoba langsung tehnik membuat batik, dia mengaku menjadi lebih mengerti dan menghargai keindahan kain batik tulis Indonesia.(*)
(ZG/A011)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011