Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia menyatakan sangat prihatin terhadap bencana gempa bumi yang mengguncang negara bagian Shan, Myanmar, pada Kamis (24/3).
Pemerintah Indonesia menyampaikan belasungkawa yang tulus dan rasa duka yang mendalam atas korban jiwa dan luka serta kerusakan fisik yang terjadi, demikian menurut siaran pers Kementerian Luar Negeri RI yang diterima ANTARA, di Jakarta, Sabtu.
Dalam pernyataannya, pemerintah Indonesia siap berkontribusi dalam upaya Myanmar yang sedang menghadapi musibah tersebut.
Myanmar telah mengumumkan jumlah korban terakhir gempa bumi besar Kamis yang diudarakan oleh Radio dan Televisi Myamar (MRTV)-4 pada Jumat (25/3) malam menjadi 73 tercatat tewas dan 125 cedera, menurut laporan kantor berita Xinhua.
Total rumah penduduk yang rusak mencapai 225, 11 biara dan sembilan gedung departemen pemerintah, terutama di daerah-daerah terkena dampak Tachileik, Tarlay, Naryaung, Kyatkuni dan Monglin.
Tindakan penyelamatan telah dilakukan oleh Komite Pusat Persiapan Bencana Alam pemerintah dengan membuka beberapa kamp bantuan, kata MRTV-4.
Ditambahkan bahwa delegasi pemerintah, yang dipimpin oleh Mayor Jenderal Aung Than Htut dari Kementerian Pertahanan dan melibatkan beberapa menteri wakil, memeriksa daerah yang dilanda gempa pada Jumat.
MRTV-4 juga menayangkan keadaan dari wilayah-wilayah yang terkena gempa. Sebuah gempa kuat, berkekuatan 7,0 pada skala Richter mengguncang Loimwe, 56 kilometer tenggara Kengtung di Myanmar timur laut pada Kamis malam, pukul 20:29 waktu setempat.
Pusat gempa, pada kedalaman 10 kilometer, dan melanda di daerah perbukitan Myanmar yang berbatasan dengan Thailand dan Laos.(*)
(Tz.KR-IFB/A035)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011