Paris (ANTARA) - Prancis akan membangun beberapa reaktor nuklir untuk mengurangi ketergantungan pada negara-negara asing dalam memenuhi kebutuhan pasokan energi dan target penanganan pemanasan global serta menjaga harga terus terkendali, kata Presiden Emmanuel Macron, Selasa (9/11).

Macron berjanji akan menurunkan komposisi nuklir pada campuran kebutuhan energi Prancis hingga 50 persen pada 2035, yang tadinya sebesar 75 persen.

"Untuk pertama kalinya dalam berpuluh-puluh tahun, kita akan meluncurkan kembali pembangunan reaktor nuklir dan melanjutkan pembangunan energi terbarukan," kata Macron dalam pidato yang disiarkan televisi.

Ia mengatakan langkah itu diperlukan untuk menjaga harga energi tetap "masuk akal".

Pada saat Eropa bergulat dengan harga energi yang meningkat tajam, Prancis mengambil jalan berbeda dibandingkan dengan negara-negara tetangganya, seperti Jerman.

Jerman menanggapi bencana nuklir Fukushima 2011 di Jepang dengan mempercepat upaya nasional untuk tidak mengandalkan reaktor.

Macron tidak memberikan pernyataan rinci, tapi dalam beberapa pekan mendatang pemerintahnya diperkirakan akan mengeluarkan pengumuman soal pembangunan hingga enam reaktor baru bertekanan air.

Media Prancis pada Oktober melaporkan bahwa dampak krisis gas yang dihadapi Eropa terhadap harga energi antara lain telah membuat Pemerintah Prancis segera memutuskan untuk berkomitmen pada teknologi EPR (reaktor bertekanan air) generasi ketiga.


Sumber: Reuters
Baca juga: Prancis Kirim Pakar Nuklir ke Jepang
Baca juga: Prancis, Inggris, Jerman sebut kesepakatan nuklir berisiko kandas
Baca juga: Menlu Iran anggap pembicaraan nuklir dengan Macron "produktif"

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021