Addis Ababa (ANTARA News) - Libya siap melaksanakan peta jalan perdamaian yang ditetapkan Uni Afrika (AU) untuk mengatasi krisis di negara itu, demikian delegasi Moammar Gaddafi pada pertemuan AU di Addis Ababa, Jumat.

"Kami siap melaksanakan peta jalan yang ditetapkan Komite Tingkat Tinggi yang diberi mandat oleh Dewan Keamanan dan Perdamaian Uni Afrika," kata delegasi itu.

Peta jalan itu menetapkan diakhirinya segera segala permusuhan, kerja sama pihak berwenang Libya untuk memfasilitasi bantuan kemanusiaan, dan perlindungan bagi semua warga negara asing, termasuk pekerja migran Afrika.

Delegasi Tripoli dipimpin oleh Mohammed al-Zwai, Sekretaris Jendral Kongres Rakyat Umum.

Pernyataan itu menyeru masyarakat internasional mewajibkan pihak-pihak lain dalam konflik untuk menghormati gencatan senjata.

"Libya melakukan gencatan senjata dan masyarakat internasional juga harus memberlakukan kewajiban yang sama pada pihak-pihak lain. Libya juga menyetujui misi pengamat Uni Afrika untuk mengawasi gencatan senjata," kata delegasi itu.

Pernyataan delegasi itu juga menuntut penghentian pemboman udara dan blokade laut oleh pasukan Barat dan AS, dengan menyebut llangkah-langkah ini memiliki efek berlawanan dari niat PBB karena serangan itu menewaskan warga sipil, bukan melindunginya.

Delegasi itu juga mendesak pencabutan embargo ekonomi terhadap Libya.

Pemerintah Libya menyatakan jumlah korban tewas sipil akibat serangan udara koalisi selama lima hari ini telah hampir 100, dan Tripoli menuduh negara-negara Barat berperang untuk membantu pemberontak.

Para pejabat militer Barat membantah ada korban tewas sipil dalam operasi menegakkan zona larangan terbang di Libya untuk melindungi penduduk sipil dari pasukan pemerintah.

Libya kini digempur pasukan internasional sesuai dengan mandat PBB yang disahkan pada Kamis lalu (17/3).

Resolusi 1973 DK PBB disahkan ketika kekerasan dikabarkan terus berlangsung di Libya.(*)

SYS/M014

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011