Yogyakarta (ANTARA News) - Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, diharapkan manjadi daerah penghasil kayu jati, karena tanaman pohon itu makin berkembang baik di daerah ini, kata Bupati Gunung Kidul Badingah.

"Saat ini saja 7.000 hingga 9.000 meter kubik kayu jati yang dihasilkan Gunung Kidul dijual ke luar daerah untuk memenuhi kebutuhan setiap bulannya," kata bupati di Wonosari, Jumat.

Menurut dia, permintaan terhadap kayu jati yang dihasilkan Kabupaten Gunung Kidul meningkat pesat, terutama untuk dikirim ke luar daerah, disamping untuk memenuhi kebutuhan warga daerah ini.

Namun demikian, kata dia, untuk kelangsungan sebagai penghasil kayu jati, maka para pemilik pohon jati di daerah itu harus dilibatkan, dengan tetap ikut melestarikan tanaman pohon jati di wilayah Gunung Kidul.

"Jadi, Pemkab Gunung Kidul kini menetapkan peraturan bahwa setiap satu pohon jati yang ditebang, maka pemilik pohon itu wajib menanam kembali 10 batang bibit pohon ini, " katanya.

Ia mengatakan peraturan tersebut dimaksudkan selain untuk meningkatkan produksi kayu jati di daerah itu, juga untuk menghijaukan kembali wilayah kabupaten tersebut.

Dengan demikian, produksi kayu jati memiliki kesinambungan, karena tanaman pohon itu di kabupaten ini tidak habis ditebang dan dijual, baik untuk memenuhi kebutuhan kayu jati di dalam maupun luar Gunung Kidul.

"Jika keadaan seperti itu dapat berlansung dengan baik, diyakini Kabupaten Gunung Kidul di masa yang akan datang menjadi daerah penghasil kayu jati terbesar," kata Bupati Badingah. (H008/M008/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011