Pekanbaru (ANTARA News) - Klub PSM Makassar yang saat ini turun di kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) akan mengajukan pembelaan diri atas dicoretnya hak suara yang dimiliki pada Kongres PSSI di Pekanbaru, 25-26 Maret 2010.
Direktur Hukum PSM Makassar Syahrir Cakkari saat dihubungi dari Pekanbaru, Jumat mengatakan, penghilangan hak suara yang dilakukan oleh PSSI hanya sepihak, jadi pihaknya akan mempertanyakan hal tersebut.
"Kami belum melakukan pembelaan diri, tapi kenapa sanksi sudah turun. Seharusnya keputusan pencoretan hak suara harus melalui kongres dan disetujui pemilik suara secara mayoritas," katanya sebelum bertolak ke Pekanbaru.
Menurut dia, hak untuk melakukan pembelaan diri sesuai dengan undangan dari asosiasi sepak bola Indonesia yang diterima seharusnya dilakukan pada Kongres PSSI di Pulau Bintan yang akhirnya dibatalkan.
Dengan adanya pembatalan tersebut, kata dia, pihaknya belum jadi melakukan pembelaan diri atas turunnya PSM di kompetisi LPI, namun pencabutan hak suara langsung dilakukan oleh pihak PSSI.
"Kami ingin semuanya sesuai dengan peraturan yang ada. Jadi kami akan tetap hadir di Kongres Pekanbaru meski kami tidak mendapatkan undangan baru," kata pria yang berprofesi sebagai pengacara itu.
PSSI selain mencabut hak suara PSM juga telah mencabut hak suara klub Persibo Bojonegoro dan Persema Malang yang keduanya juga turun di kompetisi yang digagas pengusahan nasional Arifin Panigoro itu.
Pencabutan hak suara Persibo Bojonegoro dan Persema Malang dilakukan pada Kongres PSSI di Bali beberapa waktu lalu meski kedua klub tersebut belum melakukan pembelaan resmi dihadapan semua pemilik suara.
Sementara itu dilokasi Kongres PSSI di Pekanbaru mulai banyak peserta yang hadir. Hanya belum nampak pemilik suara yang sebelumnya melakukan studi banding ke Eropa. Pemilik suara yang ikut studi banding dijadwalkan tiba besok, Sabtu (26/3).
Kongres PSSI dengan agenda pemilihan Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan pengurus PSSI periode 2011-2015 juga diwarnai tentangan dari pecinta bola Riau, terbukti banyak aksi unjuk rasa dengan tuntutan menolak Nurdin Halid maju kembali menjadi Ketua Umum PSSI. (ANT/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011