Hari ini merupakan hari yang berharga dalam hidup saya. Asser dan saya mengikat janji untuk menjadi pasangan seumur hidup

London (ANTARA) - Malala Yousafzai, pejuang pendidikan bagi anak perempuan dan penerima Hadiah Nobel Perdamaian yang selamat dari penembakan oleh pria bersenjata Taliban di negara asalnya, Pakistan, pada 2012 ketika ia berusia 15 tahun, telah menikah.

Kabar itu diumumkan oleh Malala sendiri di media sosial pada Selasa (9/11).

Malala (24 tahun), yang saat ini tinggal di Inggris, mengatakan dirinya dan suaminya --yang namanya hanya ia sebut sebagai Asser-- menikah di Kota Birmingham.

Perayaan pernikahan dilangsungkan di rumah dengan dihadiri keluarga mereka.

Baca juga: Apa kata Malala Yousafzai?

"Hari ini merupakan hari yang berharga dalam hidup saya. Asser dan saya mengikat janji untuk menjadi pasangan seumur hidup," tulisnya di Twitter.

Tak lupa, ia mengunggah empat foto untuk menyertai pernyataannya itu.

Malala tidak memberi keterangan soal suaminya.

Namun, para pengguna Internet mengidentifikasi suaminya itu sebagai Asser Malik, manajer umum Pusat Prestasi Tinggi Dewan Kriket Pakistan. Reuters tidak dapat memastikan kebenaran informasi tersebut.

Malala dihormati berbagai kalangan di dunia, terutama di negara-negara Barat, atas keberaniannya dan kefasihannya dalam memperjuangkan hak-hak anak perempuan dan perempuan.

Baca juga: Malala Yousafzai kembali serukan pendidikan untuk semua

Namun di Pakistan, opini publik terhadap sosoknya itu terpecah.

Baru-baru ini pada Juli, Malala mengatakan kepada majalah Vogue Inggris bahwa ia tidak yakin apakah dirinya akan pernah menikah.

"Saya masih tidak mengerti mengapa orang harus menikah. Kalau ingin punya seseorang dalam hidup kita, kenapa harus menandatangani surat nikah, mengapa tidak bisa cukup hanya dengan hidup sebagai pasangan?" kata Malala seperti dikutip dalam artikel panjang tentangnya.

Komentarnya tersebut saat itu menuai kritik dari banyak pengguna media sosial di Pakistan.

Sumber: Reuters

Baca juga: Malala jadi warga negara kehormatan Kanada
Baca juga: Malala utusan perdamaian PBB untuk pendidikan perempuan

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021