Seoul (ANTARA News/Yonhap-OANA) - Pemerintah Korea Selatan menyimpulkan pada Jumat bahwa skandal seks yang melibatkan beberapa diplomat Seoul di Shanghai dengan seorang perempuan misterius China bukan merupakan insiden spionase yang bertujuan untuk mencuri informasi rahasia negara.
Sejumlah diplomat Korsel di konsulat Shanghai telah dituduh melakukan hubungan gelap dengan perempuan China berusia 33 tahun dan memberikan perempuan itu berbagai hal lain. Mereka juga terbukti telah membocorkan informasi rahasia kepada perempuan itu.
Setelah menyelesaikan penyelidikan di Shanghai pada awal pekan ini, tim penyidik mengatakan kejadian tersebut hanya skandal hubungan gelap semata yang disebabkan oleh kurang seriusnya disiplin dalam kalangan diplomat Korsel.
Tim yang dipimpin oleh departemen pengawasan etika dalam Kantor Perdana Menteri, mengonfirmasi ada sebagian dokumen rahasia yang bocor saat para pejabat itu ingin memanfaatkan jaringan luas yang diduga dimiliki perempuan China itu guna memfasilitasi pekerjaan para diplomat.
"Kami mendefinisikan sebagai kejadian yang disebabkan oleh kurang disiplin yang sangat serius di antara para diplomat Korsel dalam misi keluar negeri," kata Kim Seok-min, wakil menteri dalam Kantor Perdana Menteri, kepada wartawan.
Ia menjelaskan kurang disiplin serius telah menyebabkan kebocoran informasi rahasia, pengizinan visa secara ilegal dan hubungan yang tidak pantas dengan perempuan China.
Ketika skandal tersebut pertama kali dilaporkan pada awal bulan ini, sejumlah dugaan mencuat terkait kemungkinan perempuan China itu kemungkinan seorang mata-mata profesional, sementara beberapa menyangka dirinya sebagai makelar visa.
Kim mengatakan perempuan itu sengaja mendekati para pejabat Korsel untuk mendapatkan bantuan pengizinan visa dan beberapa bantuan bisnis lain.
Beberapa di antara para diplomat yang memiliki hubungan gelap dengan perempuan itu dalam hotel dan memberikan informasi rahasia sebagai imbalan, ujarnya menambahkan.
Berdasarkan hasil penyelidikan, Kantor Perdana Menteri akan meminta kantor pemerintah terkait agar memberikan tindakan disipliner terhadap 10 pejabat yang terlibat dalam skandal itu dan mengganti sistem untuk mengatur petugas yang dikirim dalam misi keluar negeri Korsel, katanya.
(Uu.KR-IFB/H-AK)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011