Saat ini, ratusan buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Asosiasi Serikat Pekerja (ASPEK) dan serikat buruh lainnya menggelar aksi pada dua titik, yakni depan Gedung Balai Kota di Jalan Merdeka Selatan serta di Kawasan Bundaran Patung Kuda Jalan Medan Merdeka Barat.
Baca juga: Wagub DKI minta buruh utamakan dialog saat pandemi
Polisi pun melakukan rekayasa lalu lintas dengan menutup sementara Jalan Merdeka Barat dua arah, baik arah menuju Bundaran HI maupun menuju Harmoni.
"Tujuannya untuk memberikan tempat bagi buruh sehingga nanti sebagian dari mereka kita kondisikan untuk bertemu dengan KSP dan sampaikan tuntutannya," kata Kasatlantas Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Purwanta.
Sebanyak 2.114 personel gabungan dari Polri, TNI, dan Pemprov DKI Jakarta dikerahkan untuk mengawal jalannya aksi unjuk rasa yang digelar bertepatan dengan Hari Pahlawan ini.
Sementara itu, Presiden Aspek Indonesia Mirah Sumirat meminta kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2022 sebesar 10 persen.
Baca juga: Imbas demo buruh, polisi tutup Jalan Merdeka Barat
"Tuntutan kami kepada Pemerintah dan kepala daerah, kabupaten dan kota utuk menetapkan Upah Minimum Provinsi di Tahun 2022 sebesar 10 persen," kata Mirah saat ditemui depan Balai Kota, Jakarta.
Para buruh juga meminta pemerintah daerah untuk menetapkan upah minimum sektoral kabupaten/kota (UMSK).
Selain itu, Pemerintah diminta mencabut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan tetap memberlakukan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) tanpa diikat UU Cipta Kerja.
Aksi unjuk rasa ini pun digelar serentak pada 26 provinsi yang diikuti oleh lebih dari 10 ribu buruh dari 1.000 pabrik yang berasal dari 150 kabupaten/kota.
Baca juga: Aksi Buruh Bekasi minta serangan Israel ke Palestina dihentikan
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021