Mamuju (ANTARA News) - Ratusan rumah pemukiman warga di kompleks Stadion Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, terendam banjir setelah dilanda hujan selama lima jam.
Pemantauan di Mamuju, Kamis, hujan yang melanda Kota Mamuju terjadi sejak pukul 15.00 hingga pukul 20.00 Wita mengakibatkan ratusan rumah penduduk tak bisa menghindari banjir.
Keadaan ini membuat warga yang berada di kompleks stadion hanya bisa pasrah melihat luapan air yang mulai merembes masuk ke rumah-rumah mereka.
Bukan hanya pemukiman penduduk yang tergenang air, namun sejumlah sekolah dasar (SD) di kompleks stadion juga ikut terendam air dengan ketinggian air 40 centimeter.
Air yang menggenangi pemukiman penduduk dan bangunan sekolah ini akibat air meluap dari drainase yang tersumbat dan kiriman dari bukit.
Selain itu, ruas jalan yang ada di Kota Mamuju juga ikut terendam sehingga para pengguna jalan terpaksa menahan laju kendaraan mereka.
Demikian pula dengan sekretariat Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI) yang teletak di jalan Soekarno Hatta juga ikut terendam banjir.
Bahkan, tak sedikit mahasiswa yang masih tertidur pulas terpaksa dibangunkan setelah air merembes tempat mereka beristirahat.
Anca, salah seorang aktivis organisasi FPPI Mamuju, mengemukakan, dirinya terjaga dari tidur setelah seluruh badannya terendam banjir.
"Saya dan teman-teman lain terbangun dari tidur karena air akibat luapan drainase itu merembes masuk ke kamar tidur," ujarnya.
Ia mengatakan. luapan air ini karena pemerintah tidak benar melakukan pembangunan drainase.
"Buruknya dranase ini menjadi pemicu bencana banjir. Makanya, kami minta pemerintah Kabupaten Mamuju segera melakukan penataan drainase yang baik sehingga drainase ini mampu mengendalikan debit air akibat hujan," terangnya.
Namun yang lebih penting lagi, kata dia, kesadaran masyarakat setempat untuk tidak membuang sampah sembarangan yang menyebabkan dranase tersumbat juga harus menjadi perhatian. (ACO/F003/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011