Kapuas Hulu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sintang di Provinsi Kalimantan Barat telah menyediakan 32 tempat pengungsian di 12 kecamatan untuk menampung korban banjir.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sintang Kurniawan di Sintang, Selasa, mengatakan bahwa pemerintah kabupaten akan menambah jumlah tempat pengungsian jika banjir meluas.
Ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Sintang juga sudah mendirikan posko tanggap darurat bencana dan dapur umum di sejumlah titik untuk membantu korban banjir.
Menurut dia, banjir berdampak pada setidaknya 25.799 keluarga di 12 kecamatan di Kabupaten Sintang. "Itu di luar Kecamatan Ketungau Hulu dan Ketungau Tengah," katanya.
Hingga Jumat (5/11), menurut dia, ada 1.906 warga yang mengungsi untuk menghindari dampak banjir di Kecamatan Sintang saja.
Banjir melanda wilayah Kabupaten Sintang sejak 25 Oktober 2021. Banjir menyebabkan permukiman warga, jalanan, dan fasilitas umum tergenang.
Pemerintah Kabupaten Sintang, menurut Kurniawan, memutuskan untuk meliburkan sementara kegiatan belajar mengajar di sekolah karena banjir juga menyebabkan sekolah-sekolah tergenang.
Kurniawan mengimbau warga meningkatkan kewaspadaan karena menurut prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika hujan dengan intensitas tinggi berpeluang turun di wilayah Kecamatan Ambalau, Serawai, Kayan Hulu, Kayan Hilir, Dedai, Tempunak, Sepauk, Sintang, dan Binjai Hulu dalam kurun 5 sampai 12 November 2021.
"Masyarakat yang sudah terkena banjir untuk dapat mengungsi ke tempat-tempat yang aman dengan berkoordinasi dengan kepala desa dan lurah di masing-masing daerah," katanya.
Baca juga:
Sintang tambah tempat pengungsian
Pemerintah Kabupaten Sintang liburkan sekolah karena banjir
Pewarta: Teofilusianto Timotius
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021