Serangan dalam semalam itu menargetkan pangkalan yang terletak sekitar 250 kilometer di garis pantai Libya selatan, kata Burkhard, seperti dilaporkan Xinhua-OANA.
Serangan udara tersebut dilancarkan oleh jet tempur Rafale dan Mirage 2000-D, kata dia namun tidak memberikan letak khusus pangkalan udara tersebut.
Dia juga menolak untuk menjelaskan kerusakan yang terjadi di pangkalan tersebut dengan mengatakan bahwa hal itu rahasia.
Prancis merupakan pendukung keterlibatan militer asing di Libya dan mengakui telah menghancurkan lebih dari sekitar 10 kendaraan lapis baja milik pemerintah Muammar Gaddafi.
Menteri Luar Negeri Prancis, Alain Juppe pada Kamis dini hari mengatakan bahwa operasi koalisi akan berlanjut namun tidak akan berlangsung lama.
"Periode yang dibutuhkan" dapat berlangsung selama beberapa hari atau pekan lebih lama, namun tidak dalam bulanan, tambah Juppe dalam wawancara dengan stasiun radio setempat. (BPY/AK/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011