merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal di Barat Daya Lasalimu Selatan, Kabupaten Buton
Kendari (ANTARA) - Gempa bumi tektonik kedalaman 13 km dengan magnitudo 4,7 mengguncang wilayah Kecamatan Lasalimu Selatan Kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa pukul 10.19 Wita.
Kepala Stasiun Geofisika Kendari Rudin melalui keterangan tertulisnya di Kendari, Selasa, mengatakan hasil analisis BMKG menunjukkan episentrum gempa bumi terletak pada koordinat 5.32 LS, 123.16 BT.
"Atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 0,6 km, Barat Daya Lasalimu Selatan, Kabupaten Buton, Sultra," kata dia.
Baca juga: BMKG minta warga waspada potensi gempa di Sultra
Rudin menuturkan lokasi episenter dan kedalaman gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal di Barat Daya Lasalimu Selatan, Kabupaten Buton.
Dijelaskan, guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di Lasalimu Selatan III-IV MMI, Pasarwajo III MMI, Baunau II-III MMI.
"Dampak dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi," ujar dia.
Baca juga: Gempa magnitudo 5,3 guncang Sultra tidak berpotensi tsunami
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
"Hingga pukul 10.50 Wita, hasil monitoring BMKG menunjukkan belum terjadi aktivitas gempa bumi susulan," katanya.
Baca juga: BMKG pasang 17 alat deteksi dini gempa bumi dan tsunami di Sultra
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Rudin juga meminta masyarakat agar memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
Baca juga: Alat deteksi gempa di Baubau-Sultra dipindahkan ke Betoambari
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021