"Saya turut prihatin dengan terjadinya musibah banjir, longsor, dan banjir bandang di sejumlah daerah di Tanah Air. Pemerintah harus sigap menyelamatkan warga yang tempat tinggalnya mengalami banjir," kata Puan dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Hal itu dikatakannya terkait banjir yang melanda sejumlah titik di wilayah Jakarta, Karawang, Sintang, Aceh Selatan, Mamuju (Sulbar), dan daerah lainnya.
Baca juga: Puan Maharani: Jenderal Andika harus kerja maksimal
Puan meminta pemerintah menyiapkan segala fasilitas dan kebutuhan untuk warga yang rumahnya terendam banjir, termasuk logistik.
"Pastikan warga yang harus mengungsi ditempatkan di selter-selter yang aman dan nyaman. Pemerintah harus menjamin kebutuhan pokok mereka, termasuk air bersih, keperluan anak-anak, balita, lansia, ibu hamil, dan ibu menyusui," ujarnya.
Dia meminta pemerintah harus memastikan kebutuhan terpenuhi untuk warga yang tetap memilih bertahan di rumahnya yang terendam banjir dan pasokan listrik harus terjamin dengan mengedepankan prinsip keamanan.
Baca juga: DPR: Calon Panglima harus pastikan tugas pokok TNI berjalan baik
Selain itu, Puan menyampaikan dukacita mendalam atas meninggalnya warga yang menjadi korban banjir bandang dan longsor di sejumlah daerah, seperti di Kota Batu yang menyebabkan tujuh orang meninggal.
Dia meminta pemerintah, khususnya pemda yang wilayahnya rawan bencana untuk melakukan langkah antisipasi terjadinya bencana karena peringatan BMKG terhadap fenomena La Nina yang memicu peningkatan potensi kejadian bencana hidrometeorologi.
Baca juga: Ketua DPR RI dukung dunia terapkan ekonomi hijau untuk kurangi emisi
"Kami harapkan pemerintah terus melakukan mitigasi bencana untuk meminimalisir dampak bencana alam. Selain itu harus ada solusi jangka panjang bagi daerah yang sudah menjadi langganan banjir agar rakyat tidak terus menerus mengalami kesulitan," katanya.
Di sisi lain, Puan mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan di musim hujan dan meminta warga selalu berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021