Jakarta (ANTARA News) - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatatkan kenaikan laba bersih 174 persen menjadi Rp1,68 triliun pada 2010 dari Rp604,30 miliar pada 2009.
Direktur Utama Antam Alwin Syah Loebis dalam keterangan pers di Jakarta Rabu mengatakan, kenaikan laba bersih Antam terutama disebabkan peningkatan penjualan komoditas feronikel yang memiliki marjin lebih besar serta peningkatan harga komoditas.
Ia menambahkan, harga pokok penjualan Antam juga turun seiring dengan penurunan penjualan logam mulia yang memiliki marjin kecil setelah manajemen Antam menghentikan kegiatan trading logam mulia pada awal tahun 2010 untuk menurunkan risiko fluktuasi harga.
"Kinerja keuangan Antam pada tahun 2010 merefleksikan peningkatan signifikan kinerja penjualan komoditas utama feronikel serta peningkatan harga komoditas," katanya.
Pada tahun 2010, kata dia, seluruh fasilitas operasi nikel kami berjalan optimal sementara operasi komoditas emas juga meningkat seiring pengoperasian tambang emas baru di Cibaliung.
"Kami juga berhasil melakukan efisiensi sebesar Rp225,5 miliar pada tahun 2010 sehingga level biaya tetap terjaga," kata dia.
Pada 2011, lanjut dia, perusahaan akan memprioritaskan dimulainya proyek-proyek hilir bernilai tambah seperti proyek Chemical Grade Alumina Tayan, selain tetap memperkuat kinerja fasilitas operasi yang telah ada
Ia menambahkan, seiring dengan optimalnya operasi pabrik FeNi I, FeNi II dan FeNi III Antam, pada 2010 volume produksi feronikel naik tajam 49 persen dibandingkan tahun 2009 menjadi 18.688 ton nikel dalam feronikel (TNi).
"Optimalnya level produksi dan peningkatan permintaan menyebabkan volume penjualan komoditas feronikel naik 29 persen dibandingkan 2009 menjadi 18.254 TNi," paparnya.
Alwin Syah menambahkan, peningkatan volume penjualan ini didukung kenaikan harga jual rata-rata feronikel sebesar 49 persen dibandingkan tahun 2009 menjadi 10,12 dolar AS per pon.
Sehingga menyebabkan pendapatan dari feronikel naik tajam 71 persen dibandingkan tahun 2009 menjadi Rp3,679 triliun.
Sementara itu, kata dia, volume penjualan bijih nikel Antam juga melonjak sebesar 20 persen dibandingkan tahun 2009 menjadi 5.863.840 wet metrik ton (wmt).
Peningkatan ini juga didukung kenaikan harga jual rata-rata bijih nikel sehingga pendapatan dari komoditas bijih nikel naik 39 persen menjadi Rp2,364 triliun.
"Secara keseluruhan, segmen usaha nikel Antam menyumbang 69 persen dari total penjualan Antam tahun 2010," katanya.
Tercatat, pos penjualan Antam sebesar Rp8,77 triliun pada 2010 dibandingkan tahun sebelumnya Rp8,71 triliun. Aset perseroan naik menjadi Rp12,31 triliun pada 2010 dibandingkan periode sama sebelumnya Rp9,93 triliun.
(KR-ZMF/B008/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011