Istanbul (ANTARA News/AFP)- Situasi di Bahrain berada pada "tahap yang sangat berbahaya," kata Menteri Luar Negeri Bahrain Sheikh Khaled bin Ahmad Al Khalifa kepada stasiun televisi Turki NTV, Rabu.
"Yang terjadi di Bahrain sekarang adalah situasi yang sangat berbahaya. Ada stabilitas tetapi, kami sangat khawatir atas pecahnya masyarakat agama," kata Al Khalifa dalam satu wawanca dengan stasiun televisi itu.
Al Khalifa mengatakan Turki dan Bahrain harus memiliki satu kebijakan bersama menyangkut terbelahnya antara masyarakat-masyarakat agama di dunia Islam.
Menlu Bahrain itu mengunjungi Turki yang berpenduduk mayoritas Muslim untuk membicarakan kerusuhan di negaranya.
"Kami harus berunding dengan sekutu Turki kami tentang sikap bersama menyangkut perpecahan ini dan konflik antara masyarakat-masyarakat agama," katanya.
Bahrain, yang diperintah keluarga raja Al Khalifa, dilanda unjuk rasa yang dipimpin kelompok Syiah.
"Di seluruh kawasan itu kita harus memiliki satu kesepakatan yang penting tentang bagaimana kita melaksanakan proses transformasi ini," katanya, mengacu pada pemberontakan di dunia Arab.
Bulan lalu, Putra Mahkota Bahrain Sheikh Salman mengusulkan dimulainya dialog terbuka menyangkut masalah-masalah yang menimbulkan protes sebulan di tengah kota Manama itu.
Tetapi pihak oposisi yang dipimpin kelompok Syiah mengatakan pihaknya menolak melakukan perundingan, menuntut satu suasana yang "tepat" bagi perundingan-perundingan yang bertujuan menyelesaikan masalah politik di negara Teluk itu. (RN/B002/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011