Banda Aceh (ANTARA News) - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar, Rabu di Banda Aceh, memimpin rapat BUMN membahas revitalisasi industri pupuk nasional di Lhokseumawe, dan program "peumakmu gampong" (memakmurkan kampung).

Hadir dalam rapat tersebut sejumlah direksi BUMN di Aceh dan Sumatera Utara, seperti dari PT Pupuk Iskandar Muda, PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA), PT Kertas Kraft Aceh, PT PGN, PT Pertamina, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I, III dan IV.

Sementara Mustafa Abubakar didampingi dua deputi yaitu Deputi Menteri BUMN Bidang Industri Primer Megananda Daryono, Deputi BUMN Bidang Restrukturisasi dan Privatisasi Pandu A Djajanto.

"Pembahasan terkait program revitalisasi industri di Lhoksemauwe, meliputi rencana pengambilalihan pabrik pupuk Asean Aceh Fertilizer (AAF), optimalisasi PIM, dan optimalisasi PT PLN, dan `peumakmu gampong`," ujar Mustafa.

Ia menjelaskan, untuk AAF dalam waktu dekat pemerintah akan menyelesaikan perubahaan status perusahaan itu untuk dimasukkan menjadi bagian dari holding BUMN Pupuk.

Pada kesempatan itu dibahas pula kepastian pasokan gas dan batubara agar program revitalisasi tersebut berjalan dengan baik, atau sesuai dengan yang ditargetkan pemerintah.

"Langkah konkrit yang akan diambil untuk menyelesaikan revitalisasi industri di Lhoksemauwe itu dengan mengupayakan prioritas pasokan gas dari PT Pertamina dan berkoordinasi dengan Ditjen Migas untuk industri di wilayah Aceh," ujarnya.

Selain itu, Kementerian BUMN juga mendorong percepatan program revitalisasi perkebunan dengan menanami pohon karent dan sawit seluas 41.200 ha hingga tahun 2014 pada 12 kabupaten di wilayah kerja PTPN I.

Dalam tiga tahun ke depan akan direalisasikan penanaman 19.200 ha sawit dan karet di tiga wilayah yaitu Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Aceh Timur dan Kabupaten Aceh Tamiang.

Menteri BUMN Mustafa Abubakar dan Deputi BUMN berada di Banda Aceh selama dua hari. Sehari sebelumnya Selasa (22/3) Mustafa meninjau lokasi bencana banjir bandang di Desa Ujong Peunalem, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie.

Pada kesempatan itu Menteri menyerahkan bantuan dalam kerangka BUMN Peduli senilai Rp4 miliar yang merupakan galangan dana dari 25 BUMN kepada korban banjir yang terjadi pada 10 Maret 2011.

Selain bantuan masa darurat Rp4 miliar, BUMN juga menyatakan komitmen memberi bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah banjir tersebut dengan memperbaiki fasilitas rumah ibadah, sekolah, infratruktur jalan, listrik, benih dan bibit pertanian.(*)

(T. R017/S019)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011