Jakarta (ANTARA News) - Kembali melemahnya saham-saham di kawasan global memicu saham dalam negeri di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami koreksi tipis sebesar 0,84 poin ketika dibuka Rabu.

IHSG BEI tertekan 0,02 persen menjadi 3.516,88 dan indeks 45 saham unggulan (LQ45) juga turun 0,22 poin atau 0,03 persen ke posisi 627,48.

Analis saham Eko Capital Securities Cece Ridwan di Jakarta, mengatakan, investor asing yang mengambil posisi jual memberi tekanan pada indeks BEI pagi ini.

"Posisi asing yang keluar dari pasar saham dan sebagian bursa regional bergerak negatif menjadi sentimen kurang baik bagi indeks dalam negeri," kata dia.

Ia menambahkan, harga minyak yang kembali menanjak serta minimnya sentimen positif baru di dalam negeri membuat indeks pagi tertekan.

"Harga minyak dunia kembali melonjak ke level 100 dolar AS per barel setelah konflik di Libya berubah menjadi perang internasional antara Khadaffi dan pasukan sekutu," kata dia.

Ia mengatakan, lonjakan harga minyak mentah dunia juga memberi sentimen negatif pada bursa AS yang ditutup terkoreksi semalam.

Namun, kata Ridwan, IHSG masih mempunyai beberapa sentimen positif seperti rupiah yang bergerak menguat, hal itu menandakan dana asing masih mengalir ke dalam negeri.

"Negara-negara emerging market di Asia termasuk Indonesia masih berprospek bagus, terutama Indonesia yang memberikan imbal hasil yang tinggi," kata dia.

Hingga pukul 09.45 WIB indeks BEI melanjutkan pelemahan berada diposisi 2,55 poin (0,08 persen) 3.515,09.

Sementara, bursa regional seperti indeks Hang Seng melemah 123,46 poin (0,55 persen) ke level 22.731,55, Indeks Nikkei-225 turun 153,26 poin (1,60 persen) ke level 9.455,06, dan Indeks Straits Times menguat 5,99 poin (0,20 persen) ke level 3.008,86.
(ZMF)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011