London (ANTARA News/AFP) - Pound mencapai titik tertinggi terhadap dolar dalam 14 bulan selama perdagangan Selasa waktu setempat, setelah data mengungkapkan sebuah lonjakan dalam inflasi Inggris, meningkatkan prospek sebuah kenaikan suku bunga dari Bank of England.
Pada akhir perdagangan London, sterling melonjak ke 1,6379 dolar naik dari 1,6301 dolar pada Senin. Pada satu tahap pound terbang setinggi 1,6401 dolar, level tertinggi terhadap greenback sejak Januari 2010.
"Bias kenaikan pound ini telah dipicu oleh ekspektasi kenaikan suku bunga," kata Kathleen Brooks, seorang analis di kelompok perdagangan Forex.com.
"Ekspektasi suku bunga telah datang baru baru ini dan kenaikan suku bunga tidak diharapkan sampai akhir musim panas ... Tapi setelah data inflasi hari ini, ekspektasi awal kenaikan suku bunga sangat mempengaruhi pasar dan meningkatkan sterling," tambahnya.
Inflasi tahunan Inggris melonjak menjadi 4,4 persen pada Februari, tingkat tertinggi selama lebih dari dua tahun dan dibandingkan dengan tingkat 4,0 persen pada Januari, data resmi menunjukkan Selasa.
Inflasi indeks harga konsumen didorong tingginya tagihan domestik gas dan listrik,rekor harga untuk solar dan bensin, dan meningkatnya biaya pakaian, Kantor Statistik Nasional (ONS) mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Pada 4,4 persen -- tingkat tertinggi sejak Oktober 2008 -- tingkat tahunan lebih dari dua kali lipat tingkat target resmi Bank Sentral Inggris 2,0 persen.
Suku bunga pinjaman utama BoE berada pada rekor rendah 0,50 persen -- tingkat yang telah berdiri selama dua tahun.
Di tempat lain dalam perdagangan valuta asing Selasa, euro jatuh ke 1,4207 dolar dari 1,4218 dolar pada Senin, menyerahkan keuntungan dibuat sebelumnya karena sebuah hari yang menggelisahkan.
Menteri keuangan Eropa pada Senin menyetujui mekanisme permanen dana bailout yang akan memiliki kapasitas kredit efektif 500 miliar euro.
Untuk mencapai itu, negara-negara akan memerlukan untuk memompa modal dasar sebesar 700 miliar euro (996 miliar dolar AS), Perdana Menteri Luksemburg Jean-Claude Juncker mengatakan setelah pembicaraan antara pemerintah Uni Eropa.
Brooks mengatakan kesepakatan "merupakan langkah ke arah yang benar," tetapi "jika pasar mulai berpikir bahwa langkah yang diambil oleh pemerintah Eropa tidak cukup" untuk menghindari default oleh 17-negara anggota zona euro" gerakan euro kearah penurunan bisa ditonjolkan."
Kesepakatan tentang bagaimana untuk mendanai Mekanisme Stabilitas Eropa (ESM) datang kurang dari 72 jam dari awal pertemuan puncak para pemimpin Uni Eropa.
Dan mekanisme penyelamatan darurat permanen bagi negara-negara zona euro akan mengganti, 400 miliar euro Dana Stabilitas Keuangan Eropa sudah ada per 1 Januari 2013.
Dalam perdagangan London pada Selasa, euro juga turun terhadap mata uang Jepang, berpindah tangan pada 115,04 yen dari 115,31 pada akhir Senin, dan Pound Sterling, berdiri di 0,8673 dari 0,8721 pada Senin.
Dolar berada pada 80,98 yen (81,08) dan 0.9.31 franc Swiss (0,9045). (*)
(Uu.A026)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011