Saya sekarang lebih terpengaruh dengan musik-musik tradisional yang dipadukan dengan musik modern

Jakarta (ANTARA News) - Musisi Gilang Ramadhan bangga mendalami dan menciptakan "Rhythm Sawah", permainan drum dengan elemen musik tradisional Indonesia.

"Saya selalu mengamati rhythm - rhythm yang ada di Indonesia." kata Gilang Ramadhan di sela-sela Acara Dji Sam Soe Mahakarya Indonesia di Jakarta, Selasa.

Gilang mengatakan bahwa "Rhythm Sawah" merupakan irama-irama yang berasal dari Indonesia seperti Aceh, Bali hingga Papua. Ia menemukan bahwa di semua daerah ada hal yang sama yaitu sawah. "Dan, orang Indonesia identik dengan nasi, jadi saya namakan 'Rhythm Sawah'."

Dalam bermusik, Gilang banyak terinspirasi musik tradisional Indonesia. Saat "manggung" atau melakukan klinik drum di Eropa dan Amerika Serikat, banyak yang bertanya "where you get that" dan ia menjawab, "Indonesia".

"Di Jamaika ada reggae ,di Amerika Latin ada samba dan di Indonesia ada Ryhtm Sawah, Saya sekarang lebih terpengaruh dengan musik-musik tradisional yang dipadukan dengan musik modern," Katanya.

Ia mengaku "Rhythm Sawah" membuatnya eksis hingga ke mancanegara dan berbelok dari sebelumnya yang hanya mempelajari musik barat.

Kini, Gilang memadukan "Kenong", "Kecrek" hingga "Gong" dengan elemen musik modern.

"Luar Biasa, tidak ada habis - habisnya kekayaan elemen musik tradisional Indonesia. Saya sering dikenal kalau sedang main dengan memadukan drum modern dengan elemen elemen musik Indonesia," ungkapnya.
(yud/A038)

Pewarta: Yudha Pratama Jaya
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011