Jakarta (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI meminta kader sekolah kader pengawas partisipatif (SKPP) menebarkan semangat pengawasan partisipatif di tengah masyarakat.
Ketua Bawaslu RI Abhan dalam keterangannya di Jakarta, Senin, mengatakan kualitas demokrasi yang lebih baik sangat dipengaruhi oleh partisipasi masyarakat.
"Dalam perspektif Bawaslu, partisipasi tidak hanya ditentukan oleh banyaknya masyarakat yang menggunakan hak pilihnya, tapi lebih jauh dari itu," kata dia.
Baca juga: Kemendagri ingatkan pendaftaran seleksi KPU-Bawaslu hingga 15 November
"Itulah pentingnya kualitas demokrasi dengan adanya partisipasi masyarakat. Partisipasi pemilih itu penting, tapi partisipasi pengawasan masyarakat itu juga tak kalah penting," ucap Abhan.
Sebelumnya, Bawaslu RI pada Minggu 7 November 2021 menggelar SKPP tingkat lanjut. Sebanyak 204 peserta dari 34 provinsi mengikuti pendidikan pengawas partisipatif yang dibagi dua gelombang selama tujuh hari.
Baca juga: Timsel rumuskan 10 karakter anggota KPU-Bawaslu 2022-2027
Namun, dia berpesan agar apa pun bidang pekerjaan yang dipilih, maka para kader SKPP harus tetap bisa mengamalkan nilai-nilai yang didapatkan dalam SKPP.
Baca juga: Anggota DPR: Timsel KPU-Bawaslu harus kerja transparan dan akuntabel
Alumni SKPP, kata dia, bisa menjadi anggota legislatif, bahkan bisa masuk partai politik. Meski begitu, alumni SKPP harus mau dan bisa melakukan perubahan untuk demokrasi yang lebih baik di mana pun berada.
"Salah satu visi yang ingin kita lakukan melalui SKPP ini adalah membawa perubahan demokrasi dengan dibutuhkan keberanian," ujarnya.
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021