"Jangan ngomong batal, kan ditunda. Pokoknya pemerintah bekerja keras untuk mencari solusi terbaik, tidak diam, tidak diberhentikan (pembatasan BBM) begitu saja, tidak, semua kita pikirkan dengan bagus, jangan tanya saya tepat itu kapan," katanya di Kantor Wapres, Selasa.
Ia mengatakan, penundaan pembatasan BBM karena menunggu situasi yang tepat. Pemerintah menurut dia saat ini masih mempertimbangkan fluktuasi harga baik energi dan pangan.
Selain itu, juga kesipana dari masyarakat dalam menerima kebijakan ini, terutama terkait dengan kemungkinan inflasi.
"Kesiapan jangan hanya diartikan kesiapan fisik, tapi juga kesiapan masyarakat kita untuk menerima itu dan juga dikaitkan dengan inflasi dan daya beli masyarakat kita karena beberapa asumsi-asumsi yang kita tetapkan sebelumnya itu kan berubah semua, ketidakpastian harga, tiba-tiba inflasi dunia dari volatile food juga meningkat," katanya.
Ia menambahkan, pemerintah tidak kebijakan yang diterapkan justru menambah permasalahan-permasalahan yang berakibat buruk bagi perekonomian secara nasional.
"Karena setiap kebijakan diambil kita harus pertimbangkan matang dalam perekonomian nasional kita. Kita tidak ingin ada suatu distorsi-distorsi yang justru menimbulkan efek kurang bagus," katanya.
Sebelumnya kebijakan pembatasan BBM telah diwacanakan pemerintah karena harga minyak yang terus meningkat membuat subsidi pemerintah membengkak.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, defisit Anggaran Penerimaan dan Belanja Pemerintah (APBN) tidak lebih dari dua persen.
(M041/S019/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011