Banjarmasin (ANTARA News) - Menteri Lingkungan Hidup (MenLH) Gusti Muhammad Hatta meresmikan penggunaan biogas yang dihasilkan dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Tahu di Mentaos, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Biogas yang dimanfaatkan dari limbah tahu itu berupa gas metan yang digunakan untuk kebutuhan memasak dan penerangan rumah tangga.
IPAL tersebut mengolah limbah dari kapasitas produksi tahu sebanyak 2.100 kilogram per hari, yang menghasilkan biogas sebanyak 63 meter kubik per hari.
Sedangkan kebutuhan energi untuk satu kepala keluarga (KK) adalah dua meter kubik, sehingga Dengan sebanyak 63 meter kubik gas metan bisa dimanfaatkan untuk 32 KK.
"Apabila dihitung penghematan terhadap minyak tanah maka satu meter kubik biogas setara dengan 0.62 meter kubik liter maka penghematan minyak tanah dengan adanya biogas adalah 39 liter per hari. Ini penghematan cukup signifikan" kata Gusti.
Selain itu, pemanfaatan biogas dapat mengurangi emisi karbondiokasida sebesar 1438.5 kilogram per hari untuk gas methan sebesar 57.54 kilogram per hari.
MenLH mengatakan dengan terserapnya emisi yang dihasilkan dari limbah tahu maka efisiensi IPAL terhadap penurunan beban pencemaran sebesar 90 persen.
"Dengan pemanfaatan emisi yang dihasilkan dari industri pengeloaan tahu maka sudah mengurangi efek gas rumah kaca," katanya.
Pemanfaatan gas metan yang dihasilkan dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari. Seperti memasak, penerangan, dan lainnya.
(N006/B012)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011