Berdasarkan Daily Mail, para dokter bedah mengatakan tahun lalu baik pria maupun wanita yang melakukan operasi sebanyak 13.1 juta, meningkat 5 persen pada tahun sebelumnya. Tetapi, di antara pria hanya meningkat 6 persen untuk pria yang mengecilkan payudara.
Angka itu juga menunjukkan pria yang melakukan bedah kecantikan naik 14 persen dan pria yang menjalani liposuction (sedot lemak) naik 7 persen.
Para dokter bedah mengatakan bahwa pria tua yang melakukan operasi naik karena mereka menginginkan penampilan terbaik untuk bersaing di bursa kerja.
Saat ini bukan hanya pria metroseksual yang melakukan operasi plastik, pria biasa juga memikirkan operasi plastik juga.
Angka dari American Society of Plastic Surgeons (ASPS) menunjukkan bahwa perempuan beralih ke prosedur kosmetik non-invasif seperti botoks.
Pria juga tertarik pada operasi non-invasif tetapi masih senang menjalani bedah dengan pisau.
Angka ASPS menunjukkan tahun lalu 18.280 pria menjalani pengecilan payudara, dibandingkan dengan 17.326 pada tahun sebelumnya, naik 6 persen.
Selama periode yang sama jumlah pria yang melakukan "soft-tissue filler" (pengisi jaringan lunak) naik 10 persen dan 9 persen lebih banyak melakukan botoks. Dermabrasi untuk melembutkan kulit naik 4 persen.
Dr. Mitchell Brown, seorang dokter bedah plastik di Toronto, mengatakan bahwa kanaikan itu karena bedah kosmetik lebih diterima. Acara televisi seperti "Extreme Makeover" membuat orang lebih menyadari bukan hanya orang kaya yang mampu melakukannya.
"Saya kira itu adil untuk mengatakan bahwa demografi dalam bedah plastik kosmetik berubah dalam berbagai cara," kata Brown.
"Dan, saya pikir salah satu hal yang kita lihat adalah ada lebih banyak pria yang mempertimbangkan operasi plastik kosmetik. Orang-orang lebih banyak membicarakan itu, itu menjadi sedikit lebih populer. Saya kira celah antara pria dan wanita umumnya hanya menyempit."
"Dan, mungkin itu sesuatu yang lebih dipikirkan oleh perempuan pada awalnya sesuatu yang lebih dimanfaatkan banyak pria."
Statistik menunjukkan bahwa sejak tahun 2000 di antara kedua jenis kelamin ada peningkatan besar dalam jumlah operasi. Pada tahun 2000 sebanyak 786.000 suntik botoks dilakukan tetapi pada tahun lalu naik menjadi 5.3 juta, meningkat 584 persen. Prosedur yang minim irisan di kulit naik 77 persen dari 7.4 juta pada tahun 2000 ke 13.1 juta tahun lalu.
Generasi yang lahir tahun 1950-an yang melakukan operasi naik karena mereka bekerja dalam jangka lama untuk mendapat uang dan memiliki tubuh menua yang memerlukan pekerjaan itu.
Angka ASPS menunjukkan bahwa usia 40 hingga 55 tahun sekarang dihitung untuk hampir separuh bedah kosmetik yang dilakukan di AS.
Dr. Phil Haeck, dokter bedah plastik yang berbasis di Seattle dan presiden ASPS mengatakan bahwa pria merasakan tekanan untuk berkompetisi dengan pria lebih muda dalam urusan pekerjaan sehingga melakukan bedah kosmetik.
Dia menambahkan bahwa kode berpakaian yang lebih santai berarti pria tidak bisa lagi menyembunyikan lemak mereka dan tampil dalam jas dan dasi.
(ENY)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011