"Setelah dilakukan penyelidikan melalui deteksi sinyal, hasilnya mengarah di suatu lokasi. Saat kami datangi, ternyata pelakunya anak SD dan dia mengakui semua perbuatannya," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Anom Wibowo, di Surabaya, Selasa.
Bocah berinisial AN (12) itu masih duduk kelas lima SD dan tinggal di kawasan Surabaya Timur. Polisi tidak menahannya, namun mewajibkan AN untuk melapor ke polisi selama dua kali sepekan.
Ketika dimintai keterangan oleh penyidik, AN mengaku ia hanya iseng melakukan aksi ancaman akan meledakkan bom. Sambil didampingi ibunya, AN menegaskan pihaknya tidak memiliki maksud lain kecuali hanya main-main.
"Pelaku mengaku hanya iseng dan tidak ada maksud apapun," papar Anom menegaskan.
Sebelumnya dilaporkan, gerai "Pizza Hut" Surabaya menerima ancaman teror bom, Rabu (17/3) malam.
Ancaman berasal dari telepon bersuara laki-laki yang diterima salah seorang karyawan di bagian pemesanan makanan.Tentu saja ancaman tersebut membuat panik dan melaporkannya ke manajemen, dan ke aparat kepolisian.
Tim Gegana Brimob Polda Jatim langsung melakukan penyisiran di setiap gerai dan sudut ruangan.
(KR-MSW*E011)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011