Menurut Kevin, penampilannya di turnamen level Super 500 ini masih banyak yang harus diperbaiki karena sebenarnya Hylo Open bukan target mereka tahun ini.
"Target kami kan sebenarnya tidak di sini, pasti lebih ingin seperti di Kejuaraan Dunia. Performa puncak selama di Eropa ada di Piala Thomas, kami benar-benar penghabisan di sana," kata Kevin lewat pesan tertulis PP PBSI di Jakarta, Senin.
Namun Kevin juga tetap bersyukur karena akhirnya bisa meraih gelar di turnamen individu setelah sebelumnya gagal di Denmark Open dan French Open.
Baca juga: Minions sabet gelar juara Hylo Open dengan kalahkan Leo/Daniel
Baca juga: Timnas bulu tangkis Indonesia pastikan gelar ganda putra Hylo Open
Kemenangannya di Jerman juga tak lepas dari usaha untuk menikmati pertandingan serta mendapat peluang dari absennya sejumlah pemain top sehingga memperkecil peluang persaingan.
"Puji Tuhan bersyukur, senang bisa juara lagi. Di sini kami coba manfaatkan situasi karena pemain top yang hadir tidak banyak, lalu main 'enjoy' saja dan tanpa beban karena memang sudah pasti lelah," ungkap Kevin.
Sementara itu, Marcus memuji permainan junior mereka, yaitu Leo/Daniel yang bermain apik di babak final. Meski sukses menghentikan perjuangan lawannya, namun Minions sempat mengalami kesulitan saat meladeni ganda putra berjuluk The Babies itu.
Leo/Daniel memberikan perlawanan sengit di gim kedua saat mereka mengubah strategi dan mengikuti pola permainan seniornya yang memainkan drive rendah dan no lob.
Keputusan Leo/Daniel ini ampuh membuat Kevin/Marcus kesulitan menghalau pukulan. Meski begitu, Minions yang lebih berpengalaman itu bisa menghentikan perlawanan Leo/Daniel dan menduduki podium tertinggi.
"Leo/Daniel main bagus kemarin, mereka bagus dan layak memang masuk final. Kami hanya menang pengalaman dari mereka. Semoga mereka bisa terus belajar dan berkembang," ujar Marcus.
Baca juga: Minions duduki peringkat runner-up French Open 2021
Baca juga: Pelatih paparkan evaluasi empat ganda putra di French Open 2021
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021