Jakarta (ANTARA) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menyatakan desa memiliki peran strategis dalam pembangunan Indonesia.

Menurutnya, keberhasilan pembangunan desa memastikan keberhasilan pembangunan di tingkat nasional.

"Kenapa desa begitu strategis? Karena pada hakikatnya, kalau kita ingin melakukan percepatan pembangunan di Indonesia, itu kuncinya ya ada di desa," ujar Mendes PDTT dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.

Ia mengatakan, desa sebagai satuan pemerintahan terkecil berhadapan langsung dengan persoalan rakyat. Jika berbagai persoalan di level desa, baik di bidang ekonomi, sosial maupun budaya tuntas, maka bisa dipastikan persoalan yang sama di level nasional akan terselesaikan.

"Sebagai contoh, Kabupaten Pasuruan tidak akan bisa maju jika desa-desa di Pasuruan stagnan. Begitu juga Provinsi Jawa Timur, tidak akan mengalami percepatan kemajuan pembangunan kalau desa-desa di Jawa Timur tidak melakukan percepatan di dalam pembangunan," kata Gus Halim, demikian ia biasa disapa, saat memberikan orasi ilmiah dalam wisuda Universitas Yudharta Pasuruan, Jawa Timur, Minggu (7/11).

Oleh karena itu, kata Gus Halim, saat ini Kemendes PDTT memberikan arah yang jelas di dalam proses pembangunan desa, yaitu dengan konsep SDGs Global yang kemudian diturunkan ke level desa, menjadi SDGs Desa.

Dalam proses mencapai tujuan SDGs Desa ini kemudian ditunjang data desa yang bersifat mikro.

Data mikro itu, lanjut Gus Halim, menjadi kunci sebagai basis tahapan dalam mencapai SDGs Desa.

Saat ini, kata Gus Halim, berbagai data mikro telah dikumpulkan Kemendes PDTT dalam Sistem Informasi Desa (SID). Data itu berupa satu nama satu alamat warga dan keluarga, data wilayah terkecil level RT, dan data pembangunan desa.

"SID ini kemudian mengintegrasikan informasi potensi dan masalah tiap-tiap desa yang diolah menjadi rekomendasi pembangunan bagi satu per satu desa. Upaya ini memadukan pengorganisasian langkah 74.961 desa, dengan tetap menjamin kelestarian 741 budaya lokal berikut lebih dari 500 ribu lembaga sosial desa yang masih aktif," urainya.

Gus Halim mengungkapkan per Tanggal 5 November 2021, SID telah mencatat ada 1.591.317 kader desa yang tergabung dalam Pokja Relawan Pendataan Desa.

Di tangan mereka, telah terkumpul data desa sebanyak 45.246 desa (60 persen), data rukun tetangga sebanyak 494.391 RT, data keluarga sebanyak 31.698.043 keluarga (99 persen), dan data warga sebanyak 94.836.652 orang (80 persen).

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021