Jakarta (ANTARA News)- Google menuduh pemerintah China mengganggu layanan surat elektronik Gmail di negara itu sehingga warga China susah mengakses layanan tersebut.
Google juga memastikan tidak ada kerusakan teknis pada web site utamanya atau layanan Gmail di China.
"Tidak ada masalah di pihak kami, kami telah memeriksa semuanya. Ini blokade pemerintah, yang dirancang dengan cermat seolah-olah ada masalah dengan Gmail," kata Google dalam sebuah pernyataan, Minggu (20/3) seperti dikutip New York Times.
Para analist yang melacak perkembangan web site mengatakan pemerintah China bisa saja sengaja mengganggu akses ke Google dan web lainnya sebagai salah satu bagian dari kampanye memperketat kontrol atas Internet di negara itu.
Beijing telah lama dikenal sebagai pemerintah yang menerapkan kontrol ketat atas Internet. Hubungannya dengan Google pun bukan termasuk yang harmonis.
Apa lagi setelah meletusnya demonstrasi pro demokrasi di Timur Tengah, Januari lalu, pemerintah China semakin gencar melakukan sensor atas Internet dan mengganggu semua komunikasi internet yang berusaha memantik aksi serupa di China.
Kebijakan kontrol Internet itu lahir hanya satu tahun setelah Google memutuskan untuk memindahkan mesin pencari berbahasa China-nya ke Hongkong dari China daratan.
Google mengatakan keputusan untuk memindahkah layanannya itu diambil setelah serangkaian serangan atas situs web-nya dari para peretas China. Google percaya para peretas itu didukung oleh pemerintah China.
Para peretas China berhasil mencuri beberapa kode dan akses ke akun Gmail milik aktivis pembela hak asasi manusia China.
Genap setahun lalu, tepat saat Google memutuskan hengkang ke Hongkong, pemerintah China mengkritik perusahaan asal Amerika Serikat itu.
"Google telah melanggar janji tertulis yang dibuatnya ketika masuk ke pasar China dengan membuka filter pada layanan mesin pencarinya," bunyo pernyataan pemerintah China seperti dikutip kantor berita Xinhua.
Mesin pencari Google dan Gmail masih bisa diakses di China tetapi pemerintah setempat bisa memblok dua layanan itu. Banyak situs media sosial seperti You Tube, yang juga dimiliki Google, Twitter, dan juga Facebook diblok di China.
(Ber/S026)
Penerjemah:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011