Jakarta (ANTARA) - Warga RW 01 Kelurahan Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur, mengumpulkan sebanyak 336,7 kilogram sampah rumah tangga melalui Bank Sampah Nasi Rames (Nasionalisme, Ramah, Aman, Emansipasi, dan Sosial).
Ketua RW 01 Kelurahan Rawa Bunga, Dwi Lestari, menjelaskan bahwa sampah-sampah yang dikumpulkan warganya terdiri dari sampah plastik, kaleng, kardus, besi, dan sampah rumah tangga lainnya.
Baca juga: Bank sampah di Kebagusan hasilkan 253 kg sampah anorganik
"Alhamdulillah minggu ini bank sampah kami mendapatkan 336,7 kilogram sampah," kata Dwi Lestari di Jakarta, Minggu.
Dwi melanjutkan bahwa sampah-sampah tersebut merupakan hasil pengumpulan selama dua Minggu yang dilakukan oleh kader Bank Sampah Nasi Rames RW 01 Kelurahan Rawa Bunga.
Dwi mengatakan nantinya sampah-sampah yang dikumpulkan tersebut akan diserahkan ke Satuan Pelaksana Lingkungan Hidup Kecamatan Jatinegara.
Sampah-sampah itu, kata dia, akan diolah oleh Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Timur. Hasil dari pengolahan sampah itu digunakan untuk kas Bank Sampah Nasi Rames RW 01 Kelurahan Rawa Bunga.
"Nanti hasil dari pengumpulan sampah ini, Kita setor, lalu ditukar uang, dan uangnya akan dikembalikan lagi kepada pengumpul sampah itu sendiri, juga sebagian diserahkan buat kas bank sampah kita," ujar Dwi.
Baca juga: Bank sampah di Kelurahan Karet kumpulkan 479 kg sampah plastik
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta menargetkan sebanyak 1.369 Rukun Warga (RW) di Ibu Kota mampu mengelola sampah secara mandiri dengan cara mengurangi, memilah, dan mengolah sampah dari sumbernya mulai akhir Oktober 2021.
“Kami harus bisa mencapai 50 persen dari total 2.742 RW di Jakarta itu melakukan upaya pengelolaan sampah dengan kurangi, pilah dan olah,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Syaripudin di Jakarta pada beberapa waktu lalu.
Dia menjelaskan sampai saat ini sudah ada 147 RW yang menjadi percontohan bidang pengelolaan sampah di tingkat RW yang tersebar di enam kecamatan di Jakarta.
Pengelolaan sampah dari sumbernya dapat dilakukan dengan cara memilah sampah yang masih bisa bermanfaat, kemudian mengolah sampah organik misalnya untuk kompos.
Sehingga, jumlah sampah yang dikirimkan ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang dapat dikurangi. Sampah yang masih bermanfaat atau bisa didaur ulang dapat diberikan kepada pemulung atau ditabung di bank sampah.
Di DKI Jakarta, total jumlah bank sampah yang tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta diperkirakan mencapai sekitar 3.015 unit.
Sedangkan sampah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) atau residu diangkut petugas dalam keadaan terpisah ke TPS kecamatan atau kota untuk dimusnahkan.
Baca juga: DKI Jakarta buat kesepakatan kerja sama kembangkan Bank Sampah Induk
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021