Koordinator Local Disease Control Center (LDCC) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu Emran Kuswadi, Senin mengatakan, unggas sejumlah itu positif terjangkit H5N1 berdasarkan tes menggunakan Anigen rapid.
"Kami turun langsung ke lapangan dan melakukan tes terhadap unggas yang mati mendadak, ternyata positif akibat virus H5N1," katanya.
Kasus terbanyak ditemukan di Kabupaten Seluma dengan 1.175 ekor unggas milik warga di dua kecamatan mati akibat terjangkit virus tersebut.
Namun, hasil tes cepat yang dilakukan LDCC tersebut, tidak diterima oleh Dinas Pertanian dan Kelautan setempat, sehingga harus mengirim sampel ke Balai Penelitian Penyakit Veteriner di Lampung.
"Kepala dinas pertanian dan kelautan yang juga mengurus masalah peternakan, tidak yakin dengan hasil tes yang kami lakukan, padahal Anigen rapid sudah diakui oleh FAO," jelasnya.
(KR-RNI/P004)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011