Sentimen pasar mulai membaik disertai dengan harga minyak yang turun akan menjadi faktor positif pasar Asia hari ini termasuk Rupiah
Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Senin pagi melanjutkan penguatan sebesar 17 poin.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS awal pekan ini naik menjadi Rp8.748 dibanding pada hari sebelumnya Rp8.765.

Pengamat pasar uang Lana Soelistianingsih di Jakarta, Senin mengatakan, sentimen investor pasar uang membaik setelah pertemuan G7 yang menyepakati untuk membantu menahan laju penguatan yen. Sementara nilai tukar Asia diluar yen menguat termasuk Rupiah.

"Sentimen pasar mulai membaik disertai dengan harga minyak yang turun akan menjadi faktor positif pasar Asia hari ini termasuk Rupiah," kata dia.

Ia menambahkan, nilai tukar rupiah menunjukkan masih mempunyai ruang untuk melanjutkan penguatan, modal asing yang masuk ke Indonesia merupakan faktor utama penguatan Rupiah tersebut.

Ia mengatakan, pada jangka menengah Rupiah masih mempunyai ruang penguatan. Data Institute of International Finance (IIF) yang disampaikan oleh Bank Indonesia menyatakan potensi dana asing yang masuk ke emerging market Asia diperkirakan mencapai total 400 miliar dolar AS pada tahun ini.

"Dari jumlah tersebut sekitar 15 miliar akan masuk ke Indonesia," kata dia.

Potensi ini, kata Lana, akan membuat nilai tukar rupiah masih akan terus menguat. Jika sejumlah dana asing tersebut terealisasi, nilai tukar rupiah bisa mencapai ke level Rp8.500-Rp.8.600 per dolar AS.

"Kami perkirakan Rupiah berpeluang menembus penguatan yang lebih tajam, tetapi juga mengantisipasi sentimen investor global," katanya.

Sementara, bursa saham Asia juga menguat, begitupun indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka naik ke level 3.500.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011