segera memanfaatkan momentum pembukaan sekolah yang saat ini telah digelar dengan pembelajaran tatap muka.

Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bersama UNICEF (United Nations Children's Fund) kembali melakukan pencanangan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) untuk tahun 2021.

Kegiatan ini melibatkan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan maupun Kota Makassar serta TP PKK Sulsel dan Makassar yang digelar di SD Inpres Karunrung, Makassar, Sabtu.

Kepala Kantor Perwakilan UNICEF Wilayah Sulawesi dan Maluku Henky Widjaja, PhD mengemukakan bahwa Unicef bersama pemerintah Sulsel dan Makassar segera memanfaatkan momentum pembukaan sekolah yang saat ini telah digelar dengan pembelajaran tatap muka.

"Jadi kami memanfaatkan momentum dibuka kembali sekolah. Kalau di Makassar kemarin hari pertama buka sekolah, makanya kami manfaatkan momentum itu setelah ada peresmian program pembukaan sekolah oleh pemerintah," urai Hengky.

Pelaksanaan BIAS ini ditargetkan untuk mengejar ketertinggalan cakupan imunisasi rutin pada anak sekolah yang selama masa pandemi dihentikan karena sekolah ditutup.

Menurut Hengky, banyak layanan kesehatan teralihkan, mobilitas juga terganggu yang berakibat pada pelayanan kesehatan kepada anak tidak maksimal.

Padahal, kata Hengky, cakupan imunisasi rutin saat itu memang menurun drastis. Maka pencanangan BIAS 2021 juga merupakan bagian dari program peningkatan cakupan imunisasi anak oleh Pemerintah Pusat sebagai program nasional.

"Dengan momentum dibukanya sekolah kembali, kita mau sosialisasi dan mengampanyekan pentingnya imunisasi rutin. Pemerintah Indonesia sudah menyediakan vaksin imunisasi yang lengkap bagi anak-anak dan ini sangat disayangkan jika ini tidak terdistribusi atau terlaksana dengan baik," urainya.

Pada kesempatan yang sama, Plt Kepala Dinas Kesehatan Makassar Nursaidah Sirajuddin mengatakan Pertemuan Tatap Muka (PTM) di sekolah telah dibuka, yang berarti sudah ada wadah untuk kembali menggencarkan imunisasi difteri dan tetanus khusus untuk kelas 1 dan 2.

"Nah sekarang kita sudah PTM dan bagaimana kita berkolaborasi dengan dinas kesehatan, pendidikan, camat, lurah dan tenaga pengajar yang ada di masing-masing sekolah untuk memberi edukasi kepada orangtua dan anaknya agar tidak menolak dilakukan imunisasi," ujarnya.

Ketua Tim Penggerak PKK Kota Makassar Indira Jusuf Ismail yang juga turut hadir berharap dengan kolaborasi ini, pencapaian imunisasi lengkap kepada anak-anak dapat terpenuhi seluruhnya.

Menurut Indira, hal ini juga sebagai upaya untuk memberikan perlindungan bagi anak-anak di masa pandemi COVID-19, yang mana mereka belum bisa mendapatkan vaksinasi COVID-19, sehingga dengan adanya imunisasi ini diharapkan mampu memberikan imun tambahan bagi anak-anak.

"Salah satu penyebab COVID-19, dapat menjadi berbahaya dikarenakan adanya penyakit penyerta, sehingga penyakit penyerta inilah yang diupayakan dapat dihindari dengan memberikan imunisasi," ujarnya.
Baca juga: Sulsel-Unicef kolaborasi pastikan keamanan sekolah tatap muka
Baca juga: Dinkes-UNICEF dorong percepatan eliminasi malaria
Baca juga: Sulsel ikutkan 2.500 siswa pada pencanangan vaksinasi anak oleh BIN

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021